Semenjak ada dirimu
Dunia terasa indahnya
Semenjak kau ada di sini
Ku mampu melupakannya
-semenjak ada dirimu-Dengan langkah yang pasti, Jehan berjalan menaiki anak tangga perpustakaan satu persatu. Entah sejak kapan— tanpa sadar— Jehan menaruh 'membaca surat HA' di urutan ketiga setelah kuliah dan BEM. Jehan bahkan sudah hafal rutenya, dari anak tangga lantai tiga lurus saja, lalu berbelok ke kanan tepat di barisan rak ke lima dari depan. Sedangkan buku yang terselip amplop biru muda tersebut sedikit berada di ujung rak. Buku yang jarang sekali terjamah oleh mahasiswa, sebab selain karena bukunya yang super tebal, melihat judulnya saja sudah membuat mereka merinding karena teringat dengan Valak The Conjuring. HA bahkan pernah menulis dalam suratnya,
Je, waktu pertama tau nama setannya Valak, aku kesel banget, Je.
Makin banyak yang ragu untuk baca ilmu falak, karena nanti disangka lagi belajar ilmu setan.Kenapa sih harus Valak?
Kenapa nggak pake nama lain aja?
Joko misalnya, atau Udin.Aku sering ngasih tau ke orang-orang kalau setan Valak itu pakai V, sedangkan ilmu falak pakai F.
Tapi percuma, Je. Orang Indonesia susah bedain V dan F.
Apalagi kalau aku ngasih tau ke orang sunda. Valak dan Falak akan berubah jadi Palak.Aku tau isi surat ini nggak penting, Je.
Soalnya yang terpenting emang cuma kamu.-HA-
Jehan memasuki barisan rak ke lima, mengambil amplop tersebut dari buku ilmu falak lalu menyelipkannya di buku catatan miliknya. Jehan berjalan ke arah meja yang paling dekat dengan dinding kaca, tempat dimana Arka pernah duduk di sana. Jehan selalu membaca surat HA di sesi akhir belajar atau mengerjakan tugas, seakan surat tersebut adalah istirahatnya setelah beberapa jam terpekur dengan buku-buku tebalnya.
Je,
Aku suka banyak ilmu, salah satunya ilmu falak.
Tau nggak kenapa?Coba bilang 'kenapa', gitu.
Je..
"Iya, kenapa?" bisik Jehan, pelan. Ia tidak ingin menarik atensi pengunjung yang lain karena terlihat sedang mengobrol dengan surat.
Karena ilmu falak mempelajari langit dan bumi, Je.
Belajar ilmu falak membuat aku sadar meskipun langit dan bumi terlihat jauh dan berbeda, tetapi sebenarnya mereka lekat dan saling bergantung.
Jadi, aku nggak keberatan jika nantinya ada yang bilang kalau kamu dan aku berbeda bagai langit dan bumi.
Karena yang terpenting bukan jauh perbedaannya, Je.
Tapi...-HA-
Jehan terdiam kalu berujar pelan, "Seberapa lekat dan saling bergantungnya kita."
"Je."
"Iya?!" Jehan terkesiap kala Arka tiba-tiba muncul. Buru-buru Jehan memasukkan suratnya ke dalam ransel, lalu tersenyum tipis ke arah Arka yang kini duduk di sebrangnya.
"Dari tadi di sini?" tanya Arka sambil membuka ransel dan mengeluarkan buku-buku tebal miliknya.
Sejak selesai UTS, baru kali ini Jehan bertemu Arka kembali. Dapat Jehan lihat bagaimana rambut Arka yang sudah memanjang lengkap dengan bulu-bulu tipis di area dagunya dan kaca mata list tipis yang menggantung di hidung bangirnya. Arka terlihat lebih lelah, ciri-ciri mahasiswa semester tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapsodi || Jisoo feat Mark & Jaehyun
FanficJehan, Kamu tau nggak kalau rumus trigonometri itu bisa mengukur jarak suatu bintang di angkasa tanpa harus pergi ke sana, bisa mengukur sudut ketinggian tebing tanpa perlu memanjatnya, dapat mengukur lebar suatu sungai tanpa harus menyebranginya. T...