13. Ketakutan 🌷

22.1K 1.8K 282
                                    

Sebelum baca, jangan lupa klik tombol bintangnya dan bantu taburin komentar di setiap paragraf, ya 🤝

🌷🌷🌷

"Apa yang seharusnya menjadi milik kita akan tetap menjadi milik kita. Sementara jika bukan, dipaksa pun tidak akan bisa menjadi milik kita - ALVIVA"

🌷🌷🌷

Masih di rumah sakit. Sembari menunggu Adiva, Leo mendaratkan bokong ke atas kursi.

Sebuah earpods hitam melekat di telinga laki itu. Alunan musik pop dan mellow membuat hatinya tentram. Leo sangat mencintai musik. Ia bahkan mengoleksi album band mancanegara, seperti para wanita mengoleksi album BTS.

Ya, bisa dibilang jika suatu saat Leo punya pacar. Pacarnya akan bahagia karena Leo tidak akan melarangnya untuk fangirling.

Leo melepaskan earpods dari telinga di kala iklan Spotify menginterupsi. Tidak lagi mendengar musik, pikiran Leo kini fokus sama kucing yang diselamatkan tadi. Baiknya gimana?

Leo tidak paham cara pelihara kucing. Sementara Adiva sangat ingin merawatnya, tapi kondisi tidak memungkinkan karena rumah Adiva sudah ada Secret. Dan, Adiva tidak diperbolehkan untuk pelihara binatang kedua tentunya.

Sempat berpikir beberapa saat sembari menyimpan earpods ke dalam kotaknya, sebuah ide pun tercetus.

Tio!

Kenapa kucingnya tidak dititipkan ke Tio saja? Toh, setahu Leo, Tio juga pelihara kucing di rumah. Dan, hanya seekor.

Dulu Tio juga sempat bilang ingin pelihara satu ekor lagi. Bukannya pelajaran Sosiologi juga sering mengatakan manusia adalah makhluk hidup yang berinteraksi dengan sesama?

Pertanyaannya kucing itu, kan, juga makhluk hidup? Berarti butuh interaksi dengan sesama juga dong?

"Iya dong. Jadi kucing gue gak bisa interaksi sama gue mulu. Beda jenis. Gue ini manusia keren, sedangkan dia binatang. Kalau si kucing kebanyakan interaksi sama gue, nanti dia bukan meow meow lagi. Tapi, langsung ngomong bahasa manusia. Takut gue," ucap Tio saat itu sembari membayangkan kucing tiba-tiba bicara. Horor.

"Makanya gue sering ngebiarin kucing gue berkembang biak di luar. Dia butuh interaksi. Tapi sekarang usianya udah gak muda, saatnya dia membentuk KK. Gue harus bantu dia netapin seekor kucing sebagai pasangan hidupnya," sambung Tio waktu itu.

Ucapan Tio terngiang kembali di otak Leo, membuat Leo semakin memantapkan keputusannya. Semua makhluk hidup memang butuh teman sejenis biar tidak kesepian. Baiklah. Karena Leo berbaik hati, ia akan menikahkan kucing Tio dengan kucing yang diselamatkan tadi.

Leo pun segera membuka Whatsapp. Sebelum ia menge-chat Tio, Leo mampir ke grup chat ALEPOO yang terdiri dari Leo sendiri. Ada juga Alvian, Tio, dan Popo di sana. Oh iya, jangan lupain Willy. Walaupun Willy bukan member ALEPOO, tapi ia sahabatan sama Leo sejak kecil.

Pada suatu saat, Willy menominasikan diri jadi managernya ALEPOO secara suka rela tanpa dibayar. Jadi tidak heran jika Willy berada di grup chat itu.

Okay, balik lagi ke grup chat. Leo buru-buru membuka grup karena ada beberapa notif yang belum dibaca.

Kali aja ada yang penting.

ALVIVA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang