11. Pemakaman + Kuis ber-uang 🌷

23.7K 2K 529
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuis iseng2 berhadiah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuis iseng2 berhadiah.
Ramaikan, ya! ☝️☝️

🌷🌷🌷


Holaaa mari kita ramaikan lagi seperti biasa. Jangan lupa tekan bintang dan komen di setiap paragraf, ya 👇

🌷🌷🌷

"Jangan pernah ngebandingi anak sendiri dengan yang lain, karena semua anak memiliki kemampuan sendiri dan akan bersinar pada waktunya.

Jikalau anakmu tidak kunjung bersinar pun ... bersabarlah dan jangan pernah coba untuk bunuh mentalnya - ALVIVA"

Screenshoot dan kodein ke ortu

🌷🌷🌷

Sabtu pagi ini, Adiva berangkat ke tempat pemakaman. Kakinya berhenti melangkah ketika tiba di depan batu nissan milik seorang perempuan.

Dengan tatapan sendu, Adiva berjongkok dan menaruh sebuket bunga lily yang dibeli tadi pagi.

"Vi-Vivian ...," lirih Adiva sembari mengusap batu itu.

Sebulir air mata membasahi tanah.

"Udah 2 tahun, Vi. Ma-af. Maaf banget Kak Diva baru berani ke sini," ucap Adiva pilu.

Sejak dulu, Adiva memang tidak berani ke sini, karena otaknya akan membayangkan kondisi mayat Vivian yang begitu mengenaskan. Dan, itu yang sedang terjadi sekarang. Adiva memejamkan mata di kala melihat foto Vivian tertempel di batu nissan itu.

"A-ayo, Diva, kamu pasti bisa. Lupakan bayangan Vivian yang dipenuhi darah itu. Ayo, Diva. Jangan takut."

Adiva merasa napasnya sesak dan mulai keringat dingin. Batinnya tengah bertempur dengan trauma melihat kondisi Vivian yang tragis itu.

ALVIVA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang