25. Pindah? 🌷

23.3K 2.1K 1.3K
                                    

Hahayyy.
I'm back.
Sorry, lama.
Lagi sibuk ngurusin lapak sebelah 😂

Apa kabar semuanya?
Semoga baik selalu, ya.

Yang lupa alur bisa baca ulang part sebelumnya, ya. Soalnya masih berkaitan.

Okay kuy kita baca 🔥

"Saya marah, marah karena ketidaktahuan saya dan terus menyakitinya - ALVIVA"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya marah, marah karena ketidaktahuan saya dan terus menyakitinya - ALVIVA"

🌷🌷🌷

Alvian baru saja tiba di sekolah. Hari ini ia memang berangkat sendiri karena Adiva izin tidak masuk sekolah, sementara Arabelle kena skors.

"Haha. Kosong juga motor gue padahal biasanya bonceng cewek." Alvian tersenyum ketus. Cowok itu memarkirkan motor di parkiran.

Alvian melepaskan helm dan taruh di atas motor, lalu menyugar rambut ke belakang. Pada saat itu juga, matanya tidak sengaja menangkap sosok dua manusia di pojokan. Leo dan Arabelle.

Dahi Alvian berkerut. Buat apa mereka berdua di sini? Apa karena urusan tadi malam itu?

Tertarik untuk mengetahui, Alvian mendekat ke sana. Seperti biasa, ia yang hobi menguping berjongkok untuk sembunyi di samping motor.

Telinganya mendengar Arabelle dan Leo saling mengancam pakai foto. Alvian menyipitkan mata, tapi isi foto tidak terlihat. Alvian jadi semakin penasaran. Foto apa itu?

Atas rasa penasaran yang besar, akhirnya Alvian maju menghampiri mereka berdua. Tanpa basa basi, Alvian merebut ponsel dari tangan Arabelle. Mata Alvian spontan terbelalak besar, rahangnya juga mengeras. Ia melihat foto Adiva tengah dilecehkan sama preman.

PRANG!

Alvian tidak dapat mengerem emosinya. Ia melempar ponsel Arabelle hingga hancur. "ANJING!"

"Alvian, hape gue mahal!" pekik Arabelle sembari memungut ponselnya dengan layar yang sudah hancur tak berbentuk.

Respon Leo tak kalah kaget juga. Kaget, melihat Alvian di sini. Pada lain sisi, Leo juga khawatir jika Alvian akan semakin membenci Adiva karena urusan ini.

"Anjing ... anjing ...!" Alvian kesal bukan main. Cowok itu maju dan menarik tangan Arabelle hingga berdiri. "Sekarang lo jelasin kenapa bisa ada foto itu!"

"Al-gue ...." Arabelle mengigit keras bawah bibir. Napasnya tercekal. Tidak mungkin ia bilang jika ibunya yang menyuruh kedua preman itu, kan?

"Nyokapnya yang ngelakuin," jawab Leo.

Alvian mendelik ke arah Leo. "Lo tau juga masalah ini?"

"Ya," ucap Leo singkat.

Alvian melepaskan Arabelle. Cowok itu berganti sasaran. Ia maju, dan tiba-tiba meninju muka Leo.

ALVIVA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang