23. Amnesia? 🌷

24.3K 2K 1.7K
                                    

Maaf, baru update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf, baru update.
Absen yuk yang nungguin notif update dari kemarin 😂

🌷🌷🌷

"Bagaimana bisa kamu bertindak seolah aku tidak pernah hadir di dalam kehidupanmu? Padahal aku jelas pernah membawa luka untukmu. Kenapa kamu harus melupakannya? - ALVIVA"

🌷🌷🌷

"Kamu siapa?" tanya Adiva begitu membuka mata, dan melihat Alvian tengah menggenggam tangannya sembari mengucapkan doa.

Alvian yang tertegun spontan mengembangkan senyuman lebar. "Akhirnya lo siuman juga. Gue panggilin dok--"

Adiva menahan tangan Alvian supaya cowok itu tidak pergi. "Kamu siapa?!"

Deg!

Alvian mematung di tempat. Teringat sama perkataan dokter beberapa saat yang lalu.

"Pasien kemungkinan mengalami gejala amnesia setelah siuman."

Tidak. Buru-buru Alvian menggeleng. Entah karena apa, pokoknya Alvian tidak ingin Adiva melupakan dirinya.

"Kamu siapa?" ulang Adiva ketiga kalinya. Kali ini suara Adiva terdengar agak melemah.

"Gue Alvian. Lo inget gak? Tunangan lo itu."

'Tunangan lo?' Adiva hanya mendengkus geli.

"Kenapa respon lo begitu? Lo amnesia, ya? Hei? Lo inget gak diri lo siapa?" Alvian mulai panik, dan menyerang pertanyaan bertubi.

"Inget. Adiva ... Adiva Alfatunisa." Cewek dengan perban di kepala itu hanya menjawab pertanyaan terakhir.

Alvian mengembuskan napas lega. Setidaknya harus bersyukur, Adiva masih mengingat nama sendiri.

Tok tok tok

Alvian dan Adiva spontan menoleh ke arah pintu yang memang tidak tertutup. Leo ternyata.

Alvian melirik jam di pergelangan tangan sekilas. Ini masih jam sekolahan, tapi Leo malah ke sini. Apa Leo bela-belain bolos sekolah buat datang jenguk Adiva? Cih. Perhatian sekali si Leo. Alvian reflek menatap Leo sinis. Entah kenapa Alvian tidak suka Leo bertindak seperti itu.

"Boleh masuk?" Leo yang membawa sekeranjang buah, meminta ijin terlebih dahulu sebelum masuk. Jangan heran sama sikap Leo yang seperti ini, karena sejak kecil Leo sudah diajarkan untuk bersikap sopan santun dan menghargai sesama.

"Iya, masuk." Adiva mempersilakan.

Tanpa berlama lagi, Leo melangkah ke dalam, menaruh buah di meja. "Gimana keadaan lo?" tanyanya penuh perhatian.

"Baik-baik a--"

"Baik gimana? Lo tuh udah amnesia. Lo lupa sama gue!" sela Alvian memotong pembicaraan Adiva, membuat Leo cemas.

ALVIVA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang