Aku sedikit ganti alur, ya.
Jadi sebelumnya Adiva benar2 lupa sama 'kejadian itu', sekarang aku ubah jadi Adiva masih ingat sama 'kejadian itu'.🌷🌷🌷
"Seperti flu yang akan datang lagi. Penyakit mental juga sama - ALVIVA"
🌷🌷🌷
Tubuh yang lelah mengantar Adiva terlelap dalam tidurnya seusai menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Butuh waktu sekitar 10 menit, tidur membawanya ke alam mimpi. Mimpi buruk yang begitu mengerikan.
"Neng geulis, cantik-cantik kok tidur di kolong jembatan?"
"MINGGIR LO PADA!"
"Sini biar abang temenin. Haha! Buka bajumu!"
"JA-JANGAN!!!!"
"ARGH!!!!
Adiva segera bangkit duduk, menyeka keringat dingin yang bercucur. Bulu kuduk Adiva berdiri. Me-mengapa mimpi buruk itu kembali menyapa?
Dengan tangan gemetar, buru-buru Adiva meraih obat penenang di atas nakas dan meneguknya.
Setelah merasa agak tenang, Adiva meraih ponsel dan menghubungi dokter Clarie untuk konsultasi.
Tok tok tok.
Suara pintu terdengar. Adiva membuka pintu dengan kondisi wajah yang terlihat pucat.
"Umm ...." Arabelle menggigit bawah bibir. "Gue mau kasih minum."
Adiva menoleh ke isi gelas yang disodorkan kemudian berpindah ke orang pemegang gelas. Adiva dibuat kaget melihat Arabelle bersikap seperti itu. "I-ini?"
"Tenang. Gak ada racunnya," balas Arabelle cepat.
"Bukan takut ada racun, tapi aku kaget lihat kamu di sini dan kasih aku minum."
Pasalnya sejak awal, Arabelle hanya bersikap dingin terhadap Adiva. Mana pernah Arabelle mengetuk kamarnya juga memberi Adiva minum.
"Yah-umm ... gue mau perhatian sama lo. Um ... gue boleh masuk ke dalam gak?"
"Boleh." Adiva mundur dan membiarkan Arabelle masuk.
Arabelle menaruh gelas yang berisi teh hangat di atas meja kemudian berjalan mengelilingi kamar kecil milik Adiva.
Tangan Arabelle menyapu setumpuk buku di rak kemudian pandangannya beralih ke sekitar. Sebuah boneka menarik perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIVA (END)
Teen FictionSebuah perjodohan yang membuat Alvian dan Adiva harus terikat hubungan pernikahan tidak berjalan mulus. Faktanya, Alvian sama sekali tidak menyetujui perjodohan itu. Terutama, Alvian sudah memiliki orang yang ia sayangi, Arabelle. Dan lagi, Alvian d...