Hai, book nya hampir bedebu. Kayaknya malem ini aku bakal up beberapa chap.
Enjoy and happy reading!!
*****
BRAK!!
Sunoo membanting pintu berbahan kayu mahal itu dengan keras. Ia lantas menguncinya dari dalam. Sekarang dirinya menjadi sangat marah. Marah pada keluarganya. Dengan susah payah ia menarik nafas kemudian menghembuskan nya, jangan sampai ia kelepasan membentak salah satu keluarga nya.
“Sunoo, sayang buka pintu nya, nak. Kita perlu bicara.” Terdengar suara sang mama memanggil dari luar kamar.
“Gak, mom! Aku gak mau!"
“Tapi sayang, bimbel itu penting buat kamu.”
Sunoo kembali menarik nafasnya. Kepalanya terasa pusing. Ia mengepalkan kedua tangannya sebagai bentuk pelampiasan amarahnya.
“Sekali gak, ya gak!” Teriak Sunoo dari kamarnya.
Terdengar helaan nafas dari luar kamarnya, setelah itu ia tak lagi mendengar suara sang mama. Ia kembali harus mengontrol emosi remaja nya. Sunoo kemudian berjalan ke arah ranjang dan menghempaskan tubuhnya disana. Ia bukan putra tunggal, ia memilik satu kakak laki-laki dan satu adik perempuan. Tapi ia merasa hanya dirinya yang dikekang dirumah ini. Segalanya diatur begini lah, begitu lah. Oh ayolah, Sunoo hanya ingin hidup bebas. Kalau kakak dan adiknya bisa, kenapa ia tidak?
Karena lelah, Sunoo memilih untuk tidur tanpa berganti baju terlebih dahulu. Berdoa semoga mood nya akan kembali membaik saat ia terbangun.
*****
Paginya, Sunoo terbangun karena suara kicauan burung dari luar jendela nya. Lehernya pegal karena posisi tidurnya yang salah sejak tadi malam. Ah, mengingat malam tadi membuat suasana hatinya memburuk. Padahal ia berharap mendapatkan mood pagi yang baik.
Sunoo beranjak dari ranjangnya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama kemudian ia selesai dan keluar dari kamar. Ia mau keluar dari kamar hanya karena ia sudah tau bahwa kedua orang tuanya pasti sudah pergi bekerja.
Ia menuju ke meja makan, disana terlihat sang kakak dan adiknya yang sedang menikmati sarapan. Ia mengusak rambut adiknya yang dibalas rengekan tidak suka dari empu nya. Sunoo hanya terkekeh dan duduk di kursi lain.
“Dek, habis ini kakak mau kuliah.”
Yang barusan berbicara adalah Kim Sunggyu, putra sulung Tuan Kim.
“Kuliah mah kuliah aja, kak. Mau dianter emang?" Tanya Sunoo sambil memakan roti panggang miliknya. Pertanyaan Sunoo hanya dijawab dengan gelengan oleh sang kakak.
“Mommy nitip pesan tadi, katanya jam 10 nanti guru bimbel adek bakal dateng kesini.”
“Hah?” Bukan kaget. Tapi Sunoo benar-benar seperti salah dengar.
“Guru. Bimbel. Adek. Bakal. Dateng. Hari. Ini. Jam. 10. Paham?” Ulang Sunggyu penuh penekanan disetiap kata nya.
“Anjing.” gumam Sunoo yang sayangnya masih bisa di dengar oleh sang kakak. Sunggyu melotot dan langsung melemparkan sendok makannya ke arah Sunoo
“Ada dek Sunny juga ngomongnya kasar banget!"
Sunoo hanya mencebikkan bibirnya kesal. Mood nya benar-benar hancur kali ini.
*****
Jam 10 sudah tiba. Bel rumah Sunoo berbunyi. Seorang pelayan langsung berlari menghampiri pintu dan membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Thing
Fanfictionᴋᴜᴍᴘᴜʟᴀɴ ᴏɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛᴡᴏꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛʜʀᴇᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ʟᴇʙɪʜ ᴜɴᴛᴜᴋ ꜱᴜɴᴏᴏ x ᴀʟʟ. ɪɴɪ ʙxʙ ᴊᴀᴅɪ ᴊᴀɴɢᴀɴ ꜱᴀʟᴀʜ ʟᴀᴘᴀᴋ ʏᴀ ^^