Enjoy and happy reading!!
*****
“Hiks...”
Sunghoon menghela nafasnya perlahan. Ekspresi wajahnya memperlihatkan kalau dia sedang marah. Marah karena kesayangannya- oh maaf, maksudnya sahabatnya ini menangis. Bukan tanpa alasan sahabatnya yang bernama Kim Sunoo ini menangis. Ia menangis karena kekasihnya membatalkan kencan mereka bukan sekali dua kali.
Singkat cerita, hari ini Sunoo tiba-tiba datang ke rumah Sunghoon. Sunoo langsung masuk ke kamar miliknya dan menubruk tubuhnya dengan pelukan erat hingga ia merasakan baju di bahu nya basah.
“Udah, Noo. Kenapa masih nangisin dia terus? Gak capek apa?” ucap Sunghoon sembari mengusap bahu Sunoo yang masih saja bergetar karena menangis.
Sunoo yang berada dalam pelukan Sunghoon terus menangis tanpa menjawab perkataan yang dilontarkan barusan. Sedangkan Sunghoon hanya bisa mengelus punggung Sunoo agar tangisannya berhenti. Ya, semoga cepat berhenti.
“Sunoo sayang dia, Hoon.”
“Gue tau. Tapi jangan biarin rasa lo itu berubah jadi perasaan obsesi. Bukannya gue gak mau belain hubungan kalian. Tapi tiap hari lo selalu dateng ke gue sambil nangis-nangis gini dengan alasan yang sama. Cuma gara-gara kak Junpei. Gue gatau dia beneran sibuk atau gak, tapi gue gabisa liat lo terus-terusan sakit hati terus nangis kayak gini. Karena gue sayang- ehm, lo kan sahabat gue.”
'Tolol, hampir keceplosan.' batin seseorang.
“Kalo dipikir lagi, lo lebih sering ngabisin waktu sama gue. Lo lebih banyak bersandar sama gue. Apa-apa sama gue. Gue lebih tau lo. Bahkan ke dalem-dalemnya. Coba tanya ke Junpei apa warna kesukaan lo pasti dia gak tau-”
“Dia tau Hoon..” potong Sunoo yang masih memeluk Sunghoon.
”-ya oke. Selain itu? Hal yang lebih spesifik, apa dia tau? Gak, kan? Bahkan pas lo sakit, siapa yang nemenin lo? Siapa yang cerewet nyuruh lo minum obat? Terus pas lo ngigauin ayah bunda siapa yang meluk lo waktu itu? Terus sekarang, siapa yang lo datengin pas lagi nangis sakit hati? Siapa yang lo peluk waktu lagi sedih? Apa Junpei ngelakuin itu semua? Gak, kan? Siapa yang ngelakuin semua itu? Gue!"
Sunoo sudah berhenti menangis. Ia hanya fokus mendengarkan ucapan Sunghoon yang terdengar seperti sedang mengeluarkan semua isi hatinya. Sunoo jadi takut kalau Sunghoon akan benar-benar marah padanya.
“Hoon, jangan marah-marah.” cicit Sunoo.
“Gue gak marah. Cuma gue capek. Capek, kapan sih lo ngeliat gue? Kenapa harus selalu Junpei yang lo pikirin. Apa gue doang gak cukup buat lo? Gue kurang apa coba? Gue ganteng bisa, manis bisa, imut bisa. Apa gue harus suntik mati- ih amit amit gak jadi deh, goblok banget gue! Ya, maksud gue apa gue harus suntik implan biar bisa punya muka ganteng kayak pangeran Ken di Barbie itu, hah?"
Sunoo tertawa. Hanya karena omelan Sunghoon mampu membuat mood nya kembali naik. Tapi jauh di dalam hatinya, ia menjawab semua perkataan Sunghoon tadi.
“Dih! Malah ketawa. Gue tadi ngomong serius.”
“Hoon, kalau kamu sama aku gitu yang dominan aku, ya?”
Sunghoon melotot dan langsung memukul kepala Sunoo, namun setelahnya ia memberikan elusan di tempat yang ia pukul tadi.
“Enak aja! Lo mau jadi dominan? Di chat batal kencan aja mewek.”
“Ih Sunghoon! Diem gak!”
“Ya, gak lah! Lagian lo aneh pake nanya kalo lo sama gue-”
Kalimat Sunghoon terputus karena ia merenungkan kembali ucapan Sunoo sebelumnya.
“Lo sama gue...” Gumam Sunghoon masih berpikir.
Sunoo mendongakkan kepalanya menatap Sunghoon yang melamun sambil bergumam tidak jelas. Ia menempelkan pipi nya di bahu Sunghoon sambil terus melihatnya.
“Hoon, Sunoo udah lama ngeliat Sunghoon. Tapi Sunoo gak berani bilang. Karena Sunoo pikir kamu cuma nganggep hubungan kita sebatas sahabat aja. Sunoo takut semua perhatian yang Sunghoon kasih ke Sunoo gak kayak yang Sunoo pikirin selama ini.”
Sunghoon menundukkan pandangannya. Tepat disaat itu ia melihat kedalam mata rubah milik Sunoo. Binar indahnya mampu membuat semua orang menyukainya. Sunghoon menatap Sunoo dengan lembut. Sedangkan Sunoo yang ditatap seperti itu mulai tersenyum.
“Sunghoon ganteng, hehe.”
“Haha hehe. Ngapain kayak gitu?”
“Jangan marah-marah kayak tadi ih! Serem." Ucap Sunoo sembari memukul pelan dada Sunghoon dan melengkungkan bibirnya kebawah.
Sunghoon gemas. Ia memajukan wajahnya dan memberikan kecupan pada kedua pipi gembil Sunoo. Secara otomatis pipi Sunoo langsung berubah menjadi kemerahan.
“Kenapa lo gak bilang?” tanya Sunghoon.
“Ini tadi udah bilang.”
Sunghoon hanya geleng-geleng kepala. Sunoo tidak pernah mau mengalah. Ya, keras kepala.
“Oiya Hoon, Sunoo udah putus loh sama Junpei.” Kode Sunoo.
Sunghoon yang mendengar itu langsung menatap Sunoo dengan tatapan jahilnya.
“Terus?” Tanya Sunghoon pura-pura tidak mengerti dengan ucapan Sunoo barusan.
Sunoo langsung memukul dada Sunoo karena kesal. Sedangkan yang dipukul hanya melemparkan tawanya.
“Terus mau apa? Mau jadi pacar gue-”
“Mau! Oay, mulai sekarang Sunghoon jadi pacarnya Sunoo.”
Sunghoon melongo. Kenapa mudah sekali?
“Gak mau, ah.” tolak Sunghoon dengan nada jahilnya.
“Sunghoon! Harus mau! Hiks...”
Bagus. Menangis lah yang keras Sunoo. Dengan begitu Sunghoon tidak akan berani menggoda mu lagi.
“Hey, sayang. Jangan menangis. Kan tadi cuma bercanda.”
“Gak lucu!”
“Iya lah kan lucunya udah diambil lo semua.”
Sunoo langsung mendelik mendengar ucapan Sunghoon barusan. "Sunghoon! Pipi ku merah!”
Sunghoon kemudian memeluk kembali Sunoo dengan erat. Mengecup pucuk kepalanya. Sedangkan Sunoo mengerucutkan bibirnya namun ia juga tersenyum senang.
*****
Sunghoon x Sunoo : Completed.
Pendek ini, masih uwu-uwuan dulu ya, kan?
Terimakasih udah mampir!!
Ayumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Thing
Fanfictionᴋᴜᴍᴘᴜʟᴀɴ ᴏɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛᴡᴏꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛʜʀᴇᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ʟᴇʙɪʜ ᴜɴᴛᴜᴋ ꜱᴜɴᴏᴏ x ᴀʟʟ. ɪɴɪ ʙxʙ ᴊᴀᴅɪ ᴊᴀɴɢᴀɴ ꜱᴀʟᴀʜ ʟᴀᴘᴀᴋ ʏᴀ ^^