Happy Ending kok 👉👈
Enjoy and happy reading!!
*****
Semuanya yang datang akhirnya akan pergi. Jadi jangan terlalu menaruh harapan dan jangan mencintai terlalu dalam.
Suasana di dalam mobil saat ini terdengar sangat sunyi. Tidak ada satupun yang berani berbicara. Lebih tepatnya, tak ingin memulai.
Sunghoon menghela nafasnya. Tadi Sunoo mengajak nya pergi ketempat sepi namun tenang seperti sekarang. Katanya, Sunoo ingin membicarakan sesuatu yang penting.
Sunghoon sudah sangat gugup dengan apa yang ingin Sunoo katakan padanya. Ia menoleh ke arah Sunoo yang hanya melihat keluar jendela mobilnya. Kedua tangan Sunoo berada dipangkuan nya sendiri, tidak menunjukkan adanya rasa gugup. Tapi Sunghoon sudah sangat gugup sekarang.
Mengapa? Karena Sunghoon dan Sunoo sebenarnya sedang bertengkar. Wajar bagi sebagian pasangan jika dalam suatu hubungan terjadi sebuah pertengkaran.
Namun, berbeda dengan hubungan Sunghoon dan Sunoo. Sunghoon bilang bahwa dia sangat mencintai Sunoo, namun Sunoo tidak pernah bisa percaya pada nya walaupun Sunghoon sudah berkata jujur.
Di dalam benak Sunghoon, ia tak pernah berniat untuk mengkhianati Sunoo, karena ia juga sangat mencintai anak itu.
Namun, semenjak awal hubungan mereka, memang tidak pernah ada sesuatu yang pasti. Sunoo yang sangat tidak percaya pada Sunghoon. Tidak pernah ada kepercayaan dari Sunoo untuknya. Jujur saja Sunghoon lelah, hubungan mereka tidak baik-baik saja. Tapi dia tidak bisa menyerah.
Dalam sebuah hubungan harus ada yang mendewasai di salah satu pihak agar hubungan itu tetap kokoh. Sunghoon selalu berusaha memahami, mengalah dan menghibur. Tapi jujur, Sunoo tidak pernah melakukan sebaliknya.
“Kak Sunghoon,”
Akhirnya Sunoo bersuara, Sunghoon menoleh ke arah Sunoo yang sedang menatapnya.
“Kenapa?”
“Jujur sama aku, kamu capek gak sama semua sikap aku ke kamu? Apapun itu.”
Sunghoon menghela nafasnya, ia kemudian mengangguk. “Aku capek, tapi aku berusaha paham. Aku tau kamu kayak gitu pasti ada alasannya walaupun aku gak pernah tau apa itu.”
Sunoo terkekeh pelan. Terdengar sangat tulus ditelinga Sunghoon ketika suara kekehan Sunoo memasuki indera pendengaran nya.
“Kamu sadar gak sih kalau dari awal hubungan kita udah gak cocok. Banyak perbedaan diantara kita. Aku pikir kita bisa saling melengkapi. Tapi gak, kita malah semakin jauh, kak. Dimata orang-orang kita ini mesra banget, tapi mereka gak tau kalau kita lebih banyak ngabisin waktu buat berantem tiap hari, kan?”
Sunghoon hanya diam dan masih menyimak apapun yang diucapkan oleh Sunoo.
“Di hubungan kita ini aku ngerasa kalo cuma kamu yang berusaha memperbaiki dan menahan biar hubungan kita tetep kokoh. Aku sadar itu. Kalau bukan karena kedewasaan kamu, aku yakin kita gak bakal sampe sejauh ini, kak. Kamu sabar, tulus, setia. Sedangkan aku? Suka marah, gak percayaan, dan satu lagi. Kamu pasti udah tau kalau aku main di belakang. Iya, kan?”
Sunghoon mengangguk perlahan. Semua ucapan Sunoo memang benar.
“Aku gak kaget kalau kamu gak marah sama aku. Gak berusaha narik aku. Karena kamu dewasa melebihi aku. Kamu selalu pengen liat aku seneng, bahkan kamu rela jatuh demi aku. Tapi, dengan itu aku sadar kak, aku bukan orang yang tepat buat kamu. Aku cinta sama kamu, banget. Tapi dengan sikap aku yang kayak gini, gak menjamin hubungan kita bakal berakhir baik pada akhirnya nanti kalau kita berusaha untuk mempertahankan. Yang sakit disini bukan aku kak, tapi kamu. Kamu. Cuma kamu.”
Sunghoon mengalihkan pandangannya untuk menatap kedepan. Menyelam jauh, entah kemana pikirannya. Ia sangat tahu kemana arah pembicaraan Sunoo ini.
“Dalam suatu hubungan, sayang aja gak akan cukup, kak. Perlu syarat yang lain. Tapi enggak, kita gak punya itu. Kita cuma punya kasih dan cinta. Gak ada aspek lain lagi.”
Sunoo masih terus menatap Sunghoon yang hanya melamun ke depan tapi masih terlihat mendengarkan semua ucapannya.
“Tiga hari ini aku habisin buat mikir, kenapa hubungan kita bisa kayak gini, sampai aku mikir kalau that we weren't meant to be together.”
Sunghoon menoleh ke arah Sunoo. Menatap kedua manik mata gelap milik kekasihnya.
“So, let's break up, kak.”
.
.
.
Sunghoon membawa tubuhnya untuk duduk di sofa ruang tamu miliknya. Memikirkan hal yang baru saja ia lalui bersama Sunoo tadi.
Ia memutuskan untuk menyetujui keputusan Sunoo. Karena bagaimanapun, hubungan mereka itu tidak sehat. Jika dilanjutkan, maka mereka berdua hanya akan saling menyakiti bukan?
Sunghoon tidak bersedih, ia bahagia karena Sunoo lah yang pada akhirnya mengambil keputusan sedewasa ini. Ia paham akan hubungan mereka yang begitu rapuh dan tidak kokoh itu.
Itu keputusan terbaik bagi mereka. Sunoo juga akan bahagia jika hubungan ini berakhir. Bukan jahat, tetapi jalan cerita Sunoo bukanlah bersama dengan Sunghoon. Ada orang lain yang lebih mampu membahagiakan Sunoo ketimbang dirinya. Dan Sunghoon juga yakin, akan ada orang yang mampu membuatnya melupakan hari ini dan segala kenangan buruknya ketika bersama Sunoo
Entah kapan itu, tapi pasti akan ada pada waktunya.
*****
Sunghoon x Sunoo : Completed.
Menyakiti readers lagi 😊
Terimakasih udah mampir!!
Ayumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Thing
Fanfictionᴋᴜᴍᴘᴜʟᴀɴ ᴏɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛᴡᴏꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛʜʀᴇᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ʟᴇʙɪʜ ᴜɴᴛᴜᴋ ꜱᴜɴᴏᴏ x ᴀʟʟ. ɪɴɪ ʙxʙ ᴊᴀᴅɪ ᴊᴀɴɢᴀɴ ꜱᴀʟᴀʜ ʟᴀᴘᴀᴋ ʏᴀ ^^