Ini gak angst serius, no tipu-tipu.
Ada jaywon juga.Enjoy and happy reading!!
*****
'Brak!!'
Jungwon terlonjak kaget, kepalanya langsung menoleh ke belakang, tepat ke arah suara gebrakan benda yang membuat nya terkejut tadi. Matanya menatap ke sosok lelaki yang lebih tua darinya, tengah menunjukkan wajah kesal bercampur marah. Bibirnya sampai maju beberapa senti ke depan. Harusnya orang marah akan terlihat menyeramkan bukan, pengecualian untuk orang yang satu ini, pikir Jungwon.
“Ada apa? Datang-datang bukannya memberi salam malah menggebrak buku setebal dosamu di atas meja belajarku yang mahal itu? Kalau lecet bagaimana?”
Orang yang diajak bicara malah semakin memajukan bibirnya. Bukannya menghibur, Jungwon malah mengomel padanya, menyebalkan. Ia langsung mendengus kesal dan berjalan menuju sofa, ia duduk tepat di samping Jungwon yang sedari tadi masih menatap nya dengan wajah bingung.
“Apa, sih, kak? Jawab dulu tadi aku tanya!”
“Ya kan tadi aku lagi jalan!”
“Lagi jalan sambil ngomong kan bisa?!”
“Tck! Tau ah!” Sunoo berdecak lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Ia tak mau menatap Jungwon yang menyebalkan itu. Merajuk saja.
“Cih, merajuk terus kerjaan mu, kak. Lama-lama ku jual ke paman-paman yang haus lelaki muda.”
Mendengar itu Sunoo langsung membelalakkan matanya, ia kembali menoleh menatap Jungwon dan sebuah pukulan keras mendarat di bahu yang lebih muda.
“Akh- sakit, kak!” Setelahnya, Jungwon terus memasang wajah kesakitan dan mengusap-usap bekas pukulan kakak sepupunya itu.
Tidak main-main sakitnya.
Sunoo tak menjawab, ia hanya kembali menatap ke depan. Namun, wajahnya tak lagi menunjukkan raut kesalnya, yang terlihat hanya wajah biasa. Tanpa ekspresi.
'Dasar muka datar. Sok tidak bersalah setelah memukul ku lagi, kesal. Ingin betul-betul ku jual ke paman-paman, tapi aku takut di jitak oleh ayahnya. Bisa-bisa aku akan hidup selamanya di dalam peti mati.' batin Jungwon yang masih menatap Sunoo.
“Dek-”
“Dih! Kesurupan apa kakak manggil aku dek?! Biasanya langsung manggil nama.”
“Emang kamu tuh gak bisa di kasih hati sekali aja, ya? Aku lagi serius!”
“Ya kakak pikir daritadi aku gak serius, gitu?! Aku nungguin penjelasan dari kakak, kakak aja yang malah ngajak berantem mulu!”
Sunoo menghela nafas. Heran juga, mengapa ia dan Jungwon jarang sekali bisa berbicara baik-baik tanpa berdebat, ya walaupun hanya bercanda, berdebat dengan Jungwon itu menguras tenaga. Sama-sama tidak ada yang mau mengalah. Mereka hanya akur saat dilapangan, mengurus tikus-tikus kecil pengganggu.
“Soal laki-laki semalam.”
Jungwon jadi sedikit berfikir, mengingat siapa saja laki-laki yang mereka temui semalam. Ada dua laki-laki yang menghadang mereka ditengah jalan pulang, mengingat nya membuat Jungwon menjadi kesal. “Yang mana satu?” Tanya nya.
“Yang tengil tapi ganteng.” Jawab Sunoo.
'Plak!!'
“Sshh aduh!” Sunoonmengusap-usap bahu nya yang terkena tamparan indah dari telapak tangan Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Thing
Fanfictionᴋᴜᴍᴘᴜʟᴀɴ ᴏɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛᴡᴏꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛʜʀᴇᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ʟᴇʙɪʜ ᴜɴᴛᴜᴋ ꜱᴜɴᴏᴏ x ᴀʟʟ. ɪɴɪ ʙxʙ ᴊᴀᴅɪ ᴊᴀɴɢᴀɴ ꜱᴀʟᴀʜ ʟᴀᴘᴀᴋ ʏᴀ ^^