|• Curse of Love ; Sunghoon x Sunoo

3.1K 325 15
                                    

Sunghoon x Sunoo

Enjoy and happy reading!!

*****

"Nak, ayo buka matamu. Ibu disini. Apa kau tega melihat ibumu ini menangis, hm? Ayo bangun nak."

Tangisan pilu itu terdengar masuk ke telinga semua orang yang berkumpul di sana. Mereka menatapnya dengan tatapan datar. Tidak ada satupun yang merasa iba padanya.

Wanita yang sudah menginjak kepala enam itu terus menangis sembari menyuruh anaknya agar kembali bangun. Didepannya terdapat jasad sang anak yang pergi meninggalkan nya sendirian.

"Baiklah. Kalau kau tidak mau bangun. Ibu akan membiarkan para malaikat baik itu membawa mu pergi bersama mereka. Disana kau akan mendapatkan kebahagiaan ketimbang harus tinggal di dunia yang kejam ini."

Ia menangisi anaknya yang tidak mendapatkan keadilan di dunia ini. Anaknya dihukum mati hanya karena mencintai anak raja yang sangat dipuja akan keindahannya. Sedangkan anak raja itu juga begitu mencintai anaknya. Namun, sang raja yang angkuh begitu tak menyetujui hubungan itu.

Wanita itu berdiri. Mencoba menahan tubuhnya yang lemah. Ia berbalik menatap sang raja yang menatapnya datar. Matanya mengisyaratkan sebuah kekecewaan yang teramat sangat.

"Yang mulia Raja! Keadilan apa yang telah kau berikan pada putraku? Kau tega membunuhnya tepat di depan mataku! Bahkan dia tidak melakukan kesalahan apapun!"

"Tidak melakukan kesalahan apapun katamu? Ia telah lancang mencintai anakku. Dia juga telah menantang ku dengan mengatakan bahwa ia akan mencintai anakku sampai ia mati. Dia juga mengatakan kalau dirinya tidak takut akan kematian. Maka ku berikan sebuah kematian yang pantas untuknya."

"Kau bukan Tuhan! Kau tidak pantas menentukan kematian macam apa yang harus dialami oleh putraku! Dan lagi. Apakah mencintai itu sebuah kesalahan?! Hanya karena putraku mencintai anakmu, kau harus membunuh nya?! Sudah cukup kau tidak memberikan keadilan padaku dan memenjarakan ku! Tapi sekarang kau malah membunuh anakku juga!"

"Aku hanya memberikan putramu sebuah pelajaran."

Wanita tua itu hanya mengepalkan tangannya. Ia sangat sakit mendengar ucapan sang raja yang tidak berperasaan di depannya ini. Wanita itu memejamkan matanya erat. Merapalkan beberapa mantra di bibirnya. Setelah itu ia membuka matanya, tepat saat itu kedua matanya meneteskan air mata.

"Dengan ini caramu memberikan keadilan untuk orang lain, yang mulia raja? Kalau begitu aku akan mengajarkanmu sebuah keadilan. Tidak! Aku akan memberikan mu keadilan!"

Sang raja hanya menatap nya dengan tatapan remehnya seakan mengatakan bahwa wanita tua itu tidak akan sanggup memberikan apa yang dia katakan.

"Yang Mulia! Di hari ke-9 ini. Tepat dihari kesembilan kau memenjarakan ku dan membunuh putraku satu-satunya tepat di hadapanku! Aku mengutukmu-"

"-Saat ini istrimu tengah hamil kan? Kau memisahkan ku dari putraku maka dari itu aku mengutukmu! Kau tidak akan pernah merasakan kebahagiaan menjadi seorang ayah! Kau sendiri akan menggendong jasad putra mu yang akan lahir nanti! Jikalau ia berhasil lahir, maka ia akan menjadi pembangkang! Ia tidak akan pernah menuruti keinginan mu sampai usia putramu memasuki usia 90 tahun! Dan lagi! Kau memisahkan cinta antara putra ku dan anakmu mu sendiri, maka dari itu aku juga mengutukmu! Keturunan mu yang ke sembilan akan lahir dengan memiliki fisik yang indah. Wajahnya bagaikan seorang dewi. Tidak akan ada yang bisa menandingi keindahannya. Bukan hanya fisik, tapi hatinya akan seindah rupanya. Tapi dia tidak akan pernah merasakan cinta walaupun banyak orang memberinya cinta! Ia tidak akan memiliki perasaan apapun! Dia hanya akan murung dan sedih! Ia tidak akan pernah tau bagaimana rasanya tersenyum! Ia hanya akan hidup layaknya patung! Kau dengar itu?! Itu adalah kutukanku sebagai seorang ibu dan wanita yang tersakiti!"

Best ThingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang