Maaf udah lama gak update book ini, tapi hari ini aku mau update banyak, jadi maaf kalau spam update ^^
Jay x Sunoo
Ada M-preg nya dikit hehe
Enjoy and happy reading!!
*****
Sinar mentari datang dan menembus ke ruang kamar sepasang kekasih seumur hidup itu. Kehangatan mulai menerpa punggung sempit salah satu dari mereka. Membuatnya bergerak pelan, bergerak menjauhi hangatnya sinar matahari.
"Kenapa, sayang?" tanya yang lebih tua karena merasakan pergerakan pelan dari suami kecil nya itu.
"Panas, kak." cicit yang lebih kecil.
"Hmm?"
"Punggung."
Jongseong yang penasaran maksud dari cicitan Sunoo itu pun mengangkat kepalanya dan maju untuk melihat apa yang ada di punggung si manis. Rupanya sinar matahari.
Jongseong terkekeh pelan dan mengusap punggung Sunoo lembut. Ia bergeser agar Sunoo bisa menggeser badannya menjauhi sinar matahari.
"Sini, geser."
Sunoo bergeser namun ia juga langsung memeluk erat tubuh Jongseong. Tangannya ia lingkarkan di perut suaminya itu. Jongseong pun langsung mendekap suami kecil tercinta nya itu.
Jongseong memberikan kecupan-kecupan di pucuk kepala Sunoo. Membuat wajah yang lebih muda memerah sampai telinga. Mereka sudah 1 tahun menikah, tapi Sunoo masih saja tersipu akan perlakuan romantis suami nya itu. Sunoo langsung mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di dada Jongseong.
"Kakak ga kerja kan?" suara Sunoo sangat kecil karena teredam di dada Jongseong. Beruntung suaminya itu masih bisa mendengarnya.
"Enggak, kenapa?"
"Eum, mau males-malesan sama kakak aja hari ini."
Jongseong terkekeh. Sunoo sedang dalam mode manja nya. Ia mengusap-usap rambut Sunoo dan teringat sesuatu.
"Tapi hari ini kamu ada kontrol. Terus juga kamu ada olahraga rutin yang seminggu 2 kali."
"Hari ini libur dulu aja olahraga nya. Kontrol nya besok."
Jongseong mengernyitkan dahi nya. Ia menatap Sunoo yang berada dibawahnya.
"Kenapa gitu?"
"Ish, aku kan pengen males-malesan aja hari ini."
Jongseong menghela nafasnya. Bisa saja ia menuruti kemauan Sunoo. Tapi Sunoo nya ini sudah disarankan untuk tidak melewatkan olahraga rutin dan jadwal kontrolnya. Kehamilan Sunoo sangat beresiko. Jadi semua usaha itu harus dilakukan agar si manis dan kandungannya bisa sehat-sehat saja.
Jongseong bangun dari tidurnya, membuat Sunoo juga mau tak mau ikut bangun. Mereka duduk berhadapan. Jongseong memegang kedua tangan Sunoo dan menatap nya lekat.
"Sayang, kamu tau kan kalau kontrol dan olahraga itu penting buat kamu dan anak kita?"
Sunoo tak menjawab. Ia hanya diam dan pandangan matanya mengarah ke bawah.
"Kamu kenapa? Ada yang mau kamu omongin? Tumben kamu kayak gini."
Sunoo masih diam. Sampai Jongseong punya satu cara untuk membujuk orang yang sangat ia cintai ini.
"Kamu lupa hari ini kita bakal jenguk bunda di rumah sakit? Kalau kamu mau males-malesan dirumah yaudah gajadi jenguknya."
Sunoo langsung menatap Jongseong dengan mata yang merah tanda akan menangis.
"Jangan..." suara Sunoo pun sudah mulai serak.
"Aku cuma kangen sama kakak. 2 minggu ini kakak ke luar kota. Aku hampir tiap malem nangis karena kangen. Abis telponan sama kakak tiap malem itu aku selalu nangis. Vc an aja ga cukup buat aku. Aku bahkan juga males kontrol sama olahraga rutin karena ga ditemenin kakak. Kakak baru pulang semalem, jadi aku mau kangen-kangenan aja sama kakak."
Sunoo sudah menangis. Jongseong yang melihat itu pun merasakan sakit. Memang benar 2 minggu terakhir ia pergi ke luar kota untuk proses pemindahan pusat kantor ke daerah dekat sini agar ia bisa terus bersama Sunoo. Jongseong tidak pernah tau kalau Sunoo nya ini sering menangis sendirian tiap malam karena merindukan nya.
Jongseong langsung memeluk Sunoo. Mengusap punggung nya dan mengecup kepalanya. Si kecil pun ikut memeluk sang suami tak kalah erat.
"Maaf ya, sayang? Kakak terlalu lama ninggalin kamu. Parahnya kakak gatau kalau kamu sering nangis sendirian. Tapi hari ini tetep olahraga sama kontrol ya. Abis itu kita jenguk bunda-"
Sunoo merengut dan memotong ucapan Jongseong.
"-tapi kak-"
"Dengerin dulu, sayang." Sunoo mendengus kesal.
"Nanti kakak turutin semua kemauan kamu."
Sunoo langsung melepas pelukan Jongseong dan jarinya mulai menunjuk-nunjuk Jongseong.
"Bener ya! Pokoknya harus! Gak boleh bohongin aku!"
"Yang penting itu ga bahayain kamu."
"Okay, deal!"
Jongseong tertawa. Sunoo terlihat masih seperti anak kecil, tapi sebentar lagi akan menjadi orang tua. Apa anaknya nanti gak akan minder ngeliat Sunoo sendiri masih selucu ini?
"Yaudah ayo mandi, abis itu sarapan dulu."
"Kakak belum cium aku pagi ini."
Jongseong mengeluarkan senyum tipisnya, ia mendekatkan wajahnya dan memasang wajah andalannya saat menggoda Sunoo.
"Dikamar mandi saja, sayang."
Wajah Sunoo memerah kembali.
"Kakak!!!"
*****
Jay x Sunoo : completed.
Semoga bisa menghibur kalian ya ^^
Makasii banyak udah mampir jugaa
Ayumi.
![](https://img.wattpad.com/cover/276920950-288-k915294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Thing
Fiksi Penggemarᴋᴜᴍᴘᴜʟᴀɴ ᴏɴᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛᴡᴏꜱʜᴏᴏᴛ/ᴛʜʀᴇᴇꜱʜᴏᴏᴛ/ʟᴇʙɪʜ ᴜɴᴛᴜᴋ ꜱᴜɴᴏᴏ x ᴀʟʟ. ɪɴɪ ʙxʙ ᴊᴀᴅɪ ᴊᴀɴɢᴀɴ ꜱᴀʟᴀʜ ʟᴀᴘᴀᴋ ʏᴀ ^^