Happy Reading🌌
Bahagia memang akan hadir dalam hidupmu, walaupun hanya singgah, tapi kebahagiaan itu selalu hadir bersamaan dengan rasa sakit yang dapat mengoyak dan menggetarkan jiwa.
Layaknya hujan yang turun namun pelangi yang selalu dinantikan.
~Gabera Anjana
***
Di dalam kamar yang gelap gulita hanya aku yang terbaring lemas diatas ranjang. Air mataku yang tak bisa aku kontrol untuk berhenti sejenak dari rasa perih yang mengganggu di benakku, entah bagaimana lagi aku mencoba mengikhlaskan yang belum pernah aku bayangkan, belajar kuat disaat usiaku saja tak mampu bertahan. Aku berdiri dari ranjang tempat tidurku dan berjalan ke arah jendela yang ada dikamar, walaupun tidak besar namun aku bisa melihat ribuan bintang yang terlukis lepas di langit yang berwarna biru gelap. Bintang-bintang itu terlihat begitu sangat bahagia dan bercahaya diatas sana, menemani bulan yang mungkin juga kesepian.
"Wah! Ada Bintang jatuh," ucapku sambil menunjuk bintang jatuh dari langit yang berpijak.
Jatuhnya bintang itu membuat aku tak berkedip sama sekali, begitu sangat indah untuk malam ini, apa mungkin kebahagiaan akan aku dapat sebentar lagi? Aku berharap itu akan menjadi kenyataan. Aku memejamkan mata untuk beberapa menit, meredam kesunyian hanya aku yang bisa mendengarkannya, mendengar suara jam dinding yang berdetak, suara kipas angin yang berputar, dan jangkrik yang bersaut-sautan.
Tok ... tok ... !
Suara ketukan pintu dari balik pintu kamar ku, menyadarkan aku dari keheningan yang sunyi. Aku berlari ke arah pintu dan membukakannya.
"Ibu?" tanyaku.
"Gabera anak Ibu yang baik. Ibu kesini bawa hadiah buat kamu," jelas Ibuku dengan senyum yang selama ini jarang aku lihat. Melihat senyumannya rasanya begitu tenang, entah sudah berapa lama aku tidak memandang senyum hangat itu terukir di bibirnya seperti itu. Mungkin ini aku melihatnya lagi setelah sekian lama. Kedua tangan ibu menggengam sesuatu yang ditutupi dibalik tubuh nya.
"Apa itu Bu?" tanyaku yang sangat bahagia.
"Ini hadiah buat kamu," Ibu mengeluarkan kalung liontin emas berbentuk hati yang ditengahnya ada satu mutiara kecil yang sangat indah. Mata ku bersinar seakan ada batu berlian yang bercahaya di hadapan ku, dan senyumku melebar yang tak kalah indahnya saat bunga mekar.
"Wah ... makasih bu," tanpa berpikir panjang aku langsung memeluk Ibuku, dan tak pernah kubayangkan sebelumnya akan ada rasa bahagia di hidup ku untuk pertamakali, rasanya ini ada didalam mimpi, mungkin sebentar lagi aku akan terbangun dari mimpi indah ini.
"Gabera," panggil Ibu yang benar-benar masuk ke telingaku, dan ini memang nyata. Aku melepaskan pelukan. Memandangi kalung hati yang diberikan Ibuku, terbesit dalam benak ku Ibu yang selalu mengatur, dan memarahiku kini menjadi sangat penyayang buat diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Me! [ SUDAH TERBIT]
Ficção AdolescenteJudul This About Me-> diubah menjadi It's About Me! [PART MASIH LENGKAP!] Ini hanya tentangku. Tentang segala rasa amarah, sedih, dan kecewaku yang menumpuk seperti sampah. Segala rasa yang aku alami kusimpan dalam keheningan dengan air mata yang me...