Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, hari ini adalah hari keberangkatan field trip siswa kelas 12. Pukul 1 dini hari, seluruh siswa sudah kumplul di sekolah.
Jeongwoo menatap Haruto heran, "seger amat muka lo njing, gue ngantuk banget sialan."
"Tono, gue pinjem paha lo dong buat bantal. Gue mau tidur dulu bentaran."
"Ogah anjing, kayak homo!"
Tapi namanya Park Jeongwoo gak mungkin gak bandel, dia langsung tidur dengan paha Haruto sebagai bantalnya.
"Bangsat, cewek lo mana sih?!" sewot Haruto sambil menjambak rambut Jeongwoo.
"Halah biasanya juga tidur satu kasur." gumam Jeongwoo sambil memeluk perut Haruto.
Beberapa siswa langsung memperhatikan Jeongwoo dan Haruto sambil berbisik-bisik.
"BANGSAT PENGSOO GAK USAH PELUK-PELUK AH TAI!!" Haruto langsung berdiri dari duduknya, membuat Jeongwoo jatuh ke lantai dengan posisi tengkurap.
"Apa sih tono, gue cuma meluk doang juga!"
Bisikan siswa-siswa langsung terdengar jelas ditelinga Haruto.
"Heh lo pada, gue gak homo ya sialan! Gue masih suka cewek, gak tau tuh si Jeongwoo, belok kali."
"Ah alay lo pada, pelukan doang dikata homo!" ketus Jeongwoo.
"Jangan fitnah lo item, lo yang meluk gue bukan pelukan."
"Wih rame amat, ada apaan nih?" tanya Jihan yang baru datang.
Jeongwoo langsung memeluk Jihan dari samping, "ayang masa tadi aku meluk Haruto doang dibilang homo."
Para siswa termasuk Haruto langsung melengos melihat Jeongwoo yang memeluk Jihan. Udah rahasia umum kalo Jeongwoo sama Jihan ini pacaran dan level kebucinan mereka minta dislepet.
Mata Haruto melongok gerbang sekolah lagi.
"Dimana sih Wonyoung?" gumam Haruto sambil membuka hpnya, mengecek siapa tau ada chat dari Wonyoung.
Baru akan bertanya kepada Jihan, matanya Haruto malah menangkap Wonyoung dan Dohyon turun dari mobil yang sama.
"Panas euy!" celetuk Jeongwoo, membuat Haruto meliriknya sengit.
Wonyoung berlari kecil mendekat ke arah Haruto. "Haruuu, maaf gue telat. Tadi kakak gue susah banget dibangunin suruh nganter, papa masih tugas diluar kota."