Hari ini Haruto berangkat lebih awal dari biasanya. Tentu saja alasannya karena belum mengerjakan tugas mapel pertama.
Sampai di kelas, Haruto langsung menghampiri Jihan. Siswa yang terkenal pintar di kelasnya.
"Jihan sayang, bagi tugas dong."
Jihan melirik malas, "pagi-pagi udah ngardus aja lo, tuh buku gue di mejanya Wonyoung."
Haruto tersenyum nyengir lalu menghampiri meja Wonyoung.
"Oi won, bagi-bagi dong tugasnya."
Wonyoung mendongak, "lo mau ngerjain tugas gue?"
Haruto berdecak kemudian duduk di bangku sebelah Wonyoung, "bukan sayang, maksud gue jawaban tugasnya bagi-bagi."
"Oh." Wonyoung menggeser buku milik Jihan menjadi ditengah.
Setelahnya tidak ada lagi percakapan, keduanya fokus mengerjakan tugas.
Hingga tak lama kemudian sang ketua kelas datang memberi tau bahwa jam pertama sampai ketiga kosong karena guru mapel ada urusan mendadak.
"Ck, tau gitu tadi gue gak usah berangkat kepagian." Haruto menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.
Wonyoung yang melihat itu menepuk pundak Haruto, "gapapa, jadi nanti kalo waktunya ngumpulin gak buru-buru."
Haruto mengangkat kepalanya kemudian tersenyum, "lo lucu juga ya?"
Wonyoung menarik tangannya, "hahaha, apaan sih lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Every Kind Of Way [✓]
أدب الهواة[END] Judul sebelumnya My Secret Admirer Dibalik sifat Haruto yang suka ngardus, dia adalah orang yang kurang percaya diri tentang persaingan.