"Won, kayaknya gue gak jadi mampir ke rumah lo deh."
"Kenapa?"
"Mama chat, katanya eyang sakit."
Raut wajah Wonyoung langsung berubah menjadi khawatir, "asma eyang kambuh?"
Yujin menggeleng sambil menepuk pundak Wonyoung, "enggak kok, cuma demam biasa."
"Syukur deh, kalo gitu sampein ke eyang ya, semoga cepet sembuh. Besok gue tengok eyang deh."
"Siap. Kalo gitu gue balik duluan ya, ojolnya udah sampe."
"Oke, hati-hati dijalan."
"Hm... Yakin gak mau pulang bareng gue?"
Wonyoung tersentak kaget mendengar suara berat Haruto tepat dibelakangnya.
"Ck, ngagetin aja sih!"
"Jadi, mau pulang bareng gue gak?"
Wonyoung terdiam. Udah jam 5 sore, angkot udah gak ada. Mau naik ojol juga gimana caranya? Hp dia mati total.
"Lo ada aplikasi ojol gak?"
"Ngapain naik ojol sih? Mending bareng gue aja. Hemat duit, keselamatan terjamin."
Wonyoung membenarkan ucapan Haruto dalam hati. Udah mau Maghrib juga, gimana kalo tiba-tiba dia dibawa kabur wewe gombel? Kan gak lucu.
"Ya udah deh gue pulang bareng lo."
"Nah gitu daritadi dong, cantik. Bentar ya keluarin motor dulu." Haruto berjalan menuju halaman di samping warteg dimana vespa matic nya terparkir.
"Yuk naik."
Saat Wonyoung hendak naik, tiba-tiba Haruto menghentikannya.
Haruto melepas helm yang bertengger di kepalanya, "dipake ya cantik, biar rambutnya gak kusut kena angin."
Wonyoung tidak bisa menahan senyumnya, "makasih haru."
"Udah siap belum?"
"Udah."
"Pegangan dong, biar nanti kalo tiba-tiba ngerem mendadak nggak jatuh."
"Iya-iya." Wonyoung berpegangan pada jaket kulit Haruto.
Sebelum menjalankan motornya, Haruto membunyikan klakson untuk berpamitan dengan Jeongwoo dan Jihan yang masih di dalam warteg.
Saat asik menikmati angin sore, tangan Wonyoung tidak sengaja memegang seragam Haruto yang sobek.
"Haru, seragam lo sobek?"
"Eh iya nih tadi kesangkut paku."
"Emangnya gak bisa dilepas pelan-pelan?"
"Ya bisa, cuma tadi gue liat ada bidadari cakep lagi buang sampah."
Wonyoung tertawa geli, "mana ada bidadari buang sampah?"
"Ada tadi kan, lo juga tau?"
"Hahaha, bisa aja. Tapi Haru, gue beneran enggak suka lo bolos-bolosan. Gue sebagai wakil ketua kelas harus mengkoordinir anggota kelas kalo ketua lagi gak ada."
"Anggota kelas ya? Iya deh, ini terakhir gue bolos."
Wonyoung menepuk-nepuk pundak Haruto, "good boy."
Duh kacau hati Haruto dibilang good boy sama mba crush, walaupun cuma di anggap anggota kelas.
"Won, field trip bulan depan ikut gak?"
"Ikut, kenapa?"
"Gue juga ikut, mau jadi temen duduk gue di bis nggak?"
Otak Wonyoung nge-blank seketika. Temen duduk di bis? Berarti selama seminggu perjalanan karyawisata dia duduk sama Haruto, dan bakal ada adegan sender-senderan. Haruto udah gila apa ngajak Wonyoung jadi temen duduknya di bis?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Every Kind Of Way [✓]
Fanfic[END] Judul sebelumnya My Secret Admirer Dibalik sifat Haruto yang suka ngardus, dia adalah orang yang kurang percaya diri tentang persaingan.