30. the ending

779 90 6
                                    

Sebelum mengantar Wonyoung pulang, Haruto mengajak Wonyoung ke studio yang biasa ia datangi saat latihan band bersama Jeongwoo.

"Ngapain kesini?" tanya Wonyoung begitu mereka sampai.

"Liat pemandangan senja."

Wonyoung mengernyit, "emang bisa?"

"Bisa dong, di rooftop lantai 5."

Wonyoung langsung menggandeng lengan Haruto, "ayo cepetan aku gak sabar!"

"Helmnya dilepas dulu dong, sayang."

"Oh iya!" Wonyoung nyengir, "lepasin dong."

Haruto tertawa pelan. Setelah melepas helm milik Wonyoung, ia merangkul Wonyoung memasuki gedung studio berlantai lima itu.

Begitu masuk, Wonyoung dibuat takjub dengan interior gedung tersebut.

"Ini studio musik apa hotel? Mewah bener?"

Haruto terkekeh, "lantai satu biasanya dipake buat acara musik atau konser privat."

Wonyoung membulatkan bibirnya sambil mengangguk-angguk, "keren banget, kapan-kapan kita liat konser ya?"

"Anything for you."

"Yey!"

Haruto dan Wonyoung masuk ke dalam lift. Wonyoung tidak henti-hentinya berdecak kagum saat melewati satu-persatu lantai. Hingga akhirnya mereka sampai dilantai 5.

Bau semerbak aroma kopi tercium, membuat Wonyoung rileks. "Coffee shop?"

"Right! Kamu harus cobain moccacino disini, enak banget!" ucap Haruto excited.

"Apa bedanya sama yang lain? Mocca tetep aja mocca."

"Itulah, kamu belum coba."

Mereka berdua berjalan menuju kasir untuk memesan 2 moccacino.

"Aku baru tau ada gedung seindah ini disini, sederhana tapi berkelas." Haruto mengangguk setuju.

"Nanti kamu bakal sering kesini, temenin aku latihan nge-band."

"Of course!"

Tak lama kemudian moccacino pesanan mereka jadi. Tanpa menunggu lama, Haruto langsung mengajak Wonyoung menuju rooftop.

Semilir angin sore menerpa kaki keduanya saat mereka duduk, membuat perasaan mereka damai.

"Today's the best part of my life." ucap Wonyoung pelan sambil menyenderkan kepalanya di bahu Haruto. "Makasih banyak Haruto, makasih udah bikin aku ada di bagian kisah hidup kamu." Wonyoung memeluk lengan Haruto erat.

"Aku yang harusnya makasih, makasih udah mau terima kekur--" Haruto membeku, "won?"

"Kamu kebanyakan bilang makasih." ucap Wonyoung dengan watados, padahal jantungnya deg-degan setengah mampus.

Haruto menyentuh pipinya kanannya yang tadi dicium Wonyoung, "can i kiss you back?"

Wonyoung menyembunyikan wajahnya dilengan Haruto, "Haru jangan bikin aku salting deh!"

"Won, kamu pikir yang barusan gak bikin aku salting?"

Wonyoung menegakkan duduknya kemudian menutup matanya, "yaudah cepetan, give me a kiss!"

Haruto terkekeh, wajahnya perlahan mendekat ke wajah Wonyoung. Bibirnya tebalnya mendarat di dahi Wonyoung, kemudian ia kembali memundurkan wajahnya.

Wonyoung segera beranjak dari duduknya kemudian meloncat-loncat heboh.

"Heh, Wonyoung ngapain?"

"AAAAAA MAMA, HARUTO SWEET BANGET AKU GAK TAHAN!!"

Haruto segera mengajak Wonyoung duduk kembali sebelum ia menjadi pusat perhatian.

"Kamu gak mal--"

"WATANABE HARUTO, I LOVE YOU SO FUCKING MUCH!!"

Persetan dengan menjadi pusat perhatian, Haruto lebih memilih memeluk Wonyoung erat-erat dibanding mengajaknya pergi.

"I love you too, Jang Wonyoung." bisik Haruto.





-END-






















Seneng banget akhirnya bisa tamatin buku! Makasih buat semua reader yang udah support buku aku. Dan maaf banget kalau konflik sama endingnya enggak sesuai sama ekspetasi kalian dan kurang memuaskan.

I LOVE YOU GUYS<3

Btw aku mau tanya dong, kalian tau buku ini dari mana??

Btw aku mau tanya dong, kalian tau buku ini dari mana??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus manips wonruto🥰

Every Kind Of Way [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang