Bel istirahat berbunyi, Haruto langsung pergi ke kelas Jeongwoo. Mau ngajak sohibnya itu bolos, moodnya ilang waktu denger obrolan Yujin dan Wonyoung tadi.
"Ngapa lo?"
Haruto meletakkan kepalanya dimeja, "lo tau Jungwon?"
"Tau, kenapa?"
Haruto menghela nafas berat, "Yujin bilang dia mau deketin Wonyoung."
"Terus?"
"Jungwon anak taekwondo anjir, dia sering ikut kejuaraan. Dibandingkan gue, dia itu murid berprestasi."
"Lo anak band kalo lo lupa. Lo sering manggung, nyumbang penampilan di acara pensi, dan lo bilang lo gak berprestasi?"
Haruto menegakkan badannya, "tapi ada lagi saingan gue."
"Please deh to, yang mau lo dapetin itu Jang Wonyoung. Otomatis saingan lo dimana-mana."
"Iya gue tau tapi lo dengerin dulu siapa saingan gue yang satu ini."
"Siapa emang?"
"Wakil ketua osis kita."
"Yubin maksud lo?"
Haruto mengangguk sambil bergumam lirih.
"HAHAHAHA!"
"Kok lo ketawa sih?"
"Hartono, Hartono. Lo cakep tapi bego banget sih?"
Haruto berdecih, "seenggaknya gue lebih cakep dari lo."
"Yubin, Jang Yubin itu sepupunya Wonyoung!"
"Hah?"
Jeongwoo berhenti tertawa, "dulu Yubin itu temen les gue, gue lumayan deket sama dia. Dia pernah bilang ke gue kalo Wonyoung itu sepupunya. Emang gak ada yang tau kalo Yubin ini sepupu Wonyoung, soalnya Yubin gak mau dijadiin jembatan buat kaum Adam yang mau deketin Wonyoung."
"Lah iya marga mereka sama..."
"Makannya bego tuh jangan dipelihara."
"Tapi kok Wonyoung bilang kalo Yubin akhir-akhir ini ngechat dia terus tanya-tanya kesukaan dia apa."
"Emang Wonyoung lagi ngapain kok bisa ngomong gitu?"
"Yujin ngajakin Wonyoung taruhan tentang siapa secret admirer Wonyoung. Yujin milih Jungwon, Wonyoung milih Yubin."
"Ah, mungkin Wonyoung bilang kayak gitu biar Yujin diem? Gue gak tau alesannya apa tapi lo gak perlu panik, Yubin si waketos ambis itu sepupunya Wonyoung."
Haruto menghela nafasnya lega, hampir aja dia mau nyerah.
"Bolos kuy peng."
"Gak dulu deh, gue ada penilaian harian biologi habis ini."
"Ck, ayolah peng lo susulan aja."
"Jangan setan lo, Hartono."
Haruto menggoyangkan telunjuknya didepan wajah Jeongwoo, "eits, setan ngomong setan, ayo buruan nanti gue traktir gado-gado demenan lo."
"Deal. Ayo mau kemana?"
"Yeu dasar, denger kata traktiran aja langsung."
"Rejeki mana boleh ditolak, tono."
KAMU SEDANG MEMBACA
Every Kind Of Way [✓]
Fanfiction[END] Judul sebelumnya My Secret Admirer Dibalik sifat Haruto yang suka ngardus, dia adalah orang yang kurang percaya diri tentang persaingan.