Sebelum memulai semua ini
Aaaaaaaak ...
Duh maaf lebay wkwk, tapi beneran loh yaa kalau gasuka gausah lanjut aja gapapa🥺
Deg-deg an mau mulai hehe
udah kek apa aja ya,
Yasudah daripada kelamaan bacot
Untuk part-part awal masih dikit-dikit yaaa ...
Let's get to the this chapter,
Asek 🤣🙏🏼🍭🍭🍭
Jihoon tak mengerti mengapa ia harus ditakdirkan bertemu dengan Mingyu, mantan kekasihnya. Dari jutaan manusia, mengapa harus Mingyu yang ia temui di pusat perbelanjaan kali ini. Jihoon yang awalnya harus mengurus beberapa hal di tempat ini secara kebetulan berpapasan dengan Mingyu.Saat ini, Jihoon mempercepat langkahnya agar cepat menjauh dari Mingyu yang tengah mengikutinya sembari memanggil namanya. Jihoon rasa usahanya mempercepat langkah hanyalah kesia-siaan, bagaimana tidak ... tiga langkah Jihoon sama dengan satu langkah Mingyu.
Ia tak tahu mengapa pria itu masih mengganggunya hingga saat ini padahal ia dan Mingyu sudah mengakhiri hubungan mereka 6 bulan yang lalu.
"Ji ... Lo kenapa ngehindarin gue mulu sih?" panggil Mingyu namun tak digubris Jihoon.
"Ji," panggil Mingyu lagi, kali ini ia meraih tangan Jihoon untuk menghentikan langkah Jihoon.
"Apa lagi sih Gyu? Kenapa gue ngehindarin Lo? Ya karna gue capek, bahasan Lo bakalan itu lagi itu lagi!" kali ini Jihoon yang bersuara.
Mingyu melepaskan perlahan genggamannya dari Jihoon, "tapi gue serius Ji, Lo udah move on ga sih dari gue?"
"Iya! Gue udah move on!" sahut Jihoon dengan segera dan bersiap untuk beranjak, namun tangannya dicegat Mingyu.
"Lo udah punya pacar lagi?" tanya Mingyu.
Jihoon segera mengangguk, "iya!" jawabnya dengan yakin, sementara di dalam batinnya ia sedang mengutuki dirinya sendiri. Lo masih jomblo ji ... pede banget lo bilang udah punya pacar!
"Siapa?" tanya Mingyu lagi, kali ini dengan nada bicaranya yang serius.
Jihoon menghela napasnya, ia harus menjawab siapa? Ia tak memilikinya. Jihoon hanya ingin segera mengakhiri ini agar Mingyu tak lagi mengganggu hidupnya dengan pertanyaan Lo udah move on? Lo masih sayang gue? Ayo kita balikan!
"Kak Ji!" sebuah suara yang menginterupsi perkelahian batin Jihoon. Baik Jihoon maupun Mingyu sama-sama menoleh ke sumber suara.
"Ka Ji ... lagi sama siapa?" tanya pemilik suara yang sedikit menurunkan nada bicaranya di akhir kata, sedikit ragu untuk menanyakannya.
Entah mengapa saat ini Jihoon hanya bisa memikirkan ide liar ketika melihat orang yang tadinya memanggilnya dengan antusias, Jihoon mengalihkan pandangannya kepada Mingyu yang sedari tadi mengerutkan keningnya bingung sembari menatap Jihoon. Sebuah senyuman miring terukir di wajahnya.
"Chan," panggil Jihoon, yang dipanggil hanya tersenyum ramah sementara Jihoon melangkah mendekatinya.
"Chan tolong bantu gue, iyain aja apapun yang gue lakukan, oke!" bisik Jihoon sebelum berbalik menghadap Mingyu dan meraih tangan Chan untuk ia genggam.
"Dia!" ucap Jihoon kepada Mingyu.
"Hah?" sahut Mingyu tak mengerti.
"Lo tadi nanya siapa pacar gue sekarang kan? Dia, Chan pacar gue sekarang!"
"Hah?" kali ini bukan hanya Mingyu, tetapi Chan juga ikut menyahut.
Jihoon menatap Chan yang sudah menatapnya dengan penuh tanda tanya, "gue kan udah bilang, iyain aja dulu!" gerutu Jihoon pelan yang tentunya tak terdengar oleh Mingyu.
"Ji ... bentar deh, Lo ga lagi becanda kan? Lo ga serius kan kalau Lo udah punya pacar lagi?" tanya Mingyu mencoba meyakinkan bahwa yang ia lihat dan dengar ini tidak benar yang sebenarnya memang tidak benar.
"Gyu, kisah kita udah berakhir dan seperti yang Lo udah liat gue udah punya pacar lagi. Jadi gue mohon dengan sangat, jangan ganggu gue lagi," sahut Jihoon.
"Tapi Ji ... gue-"
"Gyu, gue mohon!" interupsi Jihoon kali ini ia menangkupkan kedua tangannya tanda memohon kepada Mingyu, Mingyu hanya bisa menghela napasnya dengan berat.
"Adek ... udah punya pacar? Kok ga bilang-bilang?" tanya seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul dari toko tas yang tak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.
"Kakak Lo?" bisik Jihoon yang langsung mendapat anggukan dari Chan.
"Ka ... Kak Chae Rin, a ... anu ... itu, Chan bisa jelasin-"
"Halo Kak, ini sebenernya Chan mau kenalin aku ke Kakak kok," potong Jihoon membuat Chan membulatkan matanya menatap Jihoon yang tampak tenang menghadapi Chae Rin.
Iya, di luarnya saja Jihoon terlihat tenang sementara di dalam batinnya ia kembali merutuki dirinya sendiri. Selamat Ji, Lo sedang terjebak dengan permainan Lo sendiri.
🍭🍭🍭
huwaaaaaa ...
Gimana-gimana?
Kedikitan ga part ini?
Nanti seiring bertambahnya part, semoga makin bertambah wordsnya jgaaa yaaaaa
Hope u like this😗
See u ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortuity || Hoonchan/Chanhoon
FanfictionPerbedaan kebetulan sama takdir tuh apa sih? Kalau gue kebetulan ketemu lo sama gue ditakdirkan ketemu lo, isn't this the same thing? Warn!👀 ✨Hanya fiksi belaka yaaa ✨BxB ✨No baku vers. mungkin kadang-kadang bakal baku, gatau juga sesuai mood edith...