Halo ...
Ada yang kangen aku?
Edith back yank hihihi😘Maaf ya karena lamaaaa banget ga apdet huhuhu
Semoga kalian ga marah sama aku 🥲Enjoy this chapter😘
🍭🍭🍭
"Kalian udah pada mau berang-"
Pertanyaan yang Chan lontarkan dengan segera diinterupsi Soonyoung, ia mendorong pelan Chan hingga pria yang lebih muda darinya itu sampai di sofa.
"Mau ngapain sih?" sungut Chan yang sebenarnya baru saja bangun dari tidurnya.
"Juyeon bilang kaki lo cidera pas latihan tadi malam," sahut Jun yang sudah lebih dulu ada di sofa.
"A ... anu ... itu cuman ... akhh," Chan meringis tiba-tiba ketika Soonyoung sedikit menekan pergelangan kaki kanannya.
"Cidera di sini lagi," gumam Soonyoung pelan sebelum ia bangkit seraya berkacak pinggang dan menatap Chan dengan tatapan seriusnya, lebih serius dari biasanya ketika mereka tengah berlatih.
"Lu ga boleh latihan untuk beberapa hari ini, abis ini periksain kaki lu ke dokter atau ga gue telpon Kak Chae-"
"Jangan kasih tau Kakak gue," potong Chan.
"Lo juga ga boleh ke ruang latihan Chan, setidaknya lo tahan sampe gue sama Uyong balik. Lo jangan ngambil resiko ngebahayain kaki lo, tahan-tahanlah beberapa hari ga latihan," kali ini Jun ikut memasang ekspresi seriusnya membuat Chan bergidik ngeri.
"Tapi gue ga bisa ga latihan-"
"Chan!" Soonyoung menyatukan kedua telapak tangannya membuat Chan menghela napasnya pasrah.
"Tiga hari deh Chan, tiga hari doang sampe gue sama Jun balik. Gue tau sepenting itu latihan ini buat lu, tapi ini demi kebaikan lu juga. Gue ga mau kejadian pas kita SMA terulang lagi, lu mau ga boleh latihan berbulan-bulan lagi? Enggak kan, tahan dulu Chan."
"O ... oke," sahut Chan ragu tanpa membalas tatapan memohon Soonyoung, "ga janji banget, doain aja gue ga khilaf!"
🍭🍭🍭
"Jadi lo bakalan pulang minggu ini?" tanya Chan sembari meletakkan makanannya di meja.
Jihoon yang sedari tadi mengekornya ikut meletakkan makanannya di meja dengan posisi berseberangan dengan Chan, "hmm."
"Lemes amat jawabnya, yang semangat dong! Kan kata bokap lo, lo mau dikenalin sama seseorang," kekeh Chan.
"Lebih tepatnya dijodohin sama anak koleganya," sungut Jihoon.
"Ya gapapa, siapa tau ganteng dan pastinya kaya."
Jihoon menghela napasnya pasrah dan menatap Chan dengan tatapan kesalnya, "ini pacar lo mau dijodohin loh Chan, lo malah ngejekin gue!"
Chan menghentikan aktivitas mengaduk makannya, ia menopang dagunya di atas tangannya sembari menatap Jihoon, "ya kalau lo suka sama dia, gas aja. Gue yakin sih, tuh orang punya spek bagus. Ga mungkin bokap lo milih sembarang orang buat anaknya."
"Buat ngelanjutin bisnisnya!" sanggah Jihoon.
"Iya iya, santai dong jangan sensi gitu."
"Lanjutin makan lo, nanti telat masuk kelas ... gue lagi yang lo salahin!"
Chan mengangguk dan menurut perkataan Jihoon dengan segera menyelesaikan makanannya, tanpa mengatakan sepatah katapun, hanya fokus pada makanannya.
Sementara itu, Jihoon ... orang yang meminta Chan segera menyelesaikan makanannya malah tidak memasukkan sesuap makanan pun ke dalam mulutnya. Ia hanya mengaduk-aduknya dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortuity || Hoonchan/Chanhoon
FanfictionPerbedaan kebetulan sama takdir tuh apa sih? Kalau gue kebetulan ketemu lo sama gue ditakdirkan ketemu lo, isn't this the same thing? Warn!👀 ✨Hanya fiksi belaka yaaa ✨BxB ✨No baku vers. mungkin kadang-kadang bakal baku, gatau juga sesuai mood edith...