Chan, perasaannya sekarang gimana?

428 37 1
                                    

Halo semua
Edith back🥰
Maaf ya kali ini baliknya juga lama☹️
Marahin aja gapapa biar akunya jadi makin rajin wkwk

disini ada carat kan ya ...
Semangat streaming yok gais hehe

Enjoy this chapter beb

🍭🍭🍭

Jihoon tak habis pikir dengan kelakuan pacarnya yang saat ini tengah berdiri di depan pintu apartemennya dengan keadaan basah kuyup.

"Kok ujan-ujanan sih?" gerutu Jihoon sembari memberikan handuk kepada Chan yang sudah masuk ke dalam apartemennya.

"Hujannya baru deket-deket sini, di daerah lain ga ujan!"

Jihoon menghela napasnya pasrah, percuma mengomeli Chan yang akan selalu memberikan alasan di setiap omelannya.

"Tunggu sebentar, gue pilihin baju buat lo ganti," pinta Jihoon yang hanya mendapat anggukan dari Chan.

Chan menyapukan pandangannya ke sekitarnya sembari memeluk tubuhnya sendiri yang kedinginan, sebenarnya alasan utama Chan ke sini adalah untuk menanyakan foto yang ia dapatkan dari Haknyeon kemarin.

Bukankah alasan ia dan Jihoon berpacaran salah satunya adalah agar Jihoon bisa benar-benar melupakan perasaannya dengan Mingyu. Namun dari foto yang ia dapatkan kemarin, dari tatapan dan senyuman yang Jihoon tujukan untuk Mingyu, jika ia dan Mingyu masih berkomunikasi seperti itu ... hubungan ini hanya akan sia-sia bukan?

"Udah gue siapin di kamar, lo bisa ganti di sana!" ucap Jihoon menyadarkan Chan dari lamunannya.

Chan segera beranjak menuju kamar Jihoon, sementara Jihoon yang sudah beranjak menuju dapurnya lebih dulu.

Jihoon merasakan kedatangan seseorang ke dapurnya ketika ia tengah fokus membuatkan teh hangat untuk Chan, tentu saja ia mengira seseorang yang datang itu adalah Chan. Siapa lagi memang yang ada di tempatnya selain dirinya dan Chan.

Namun itu hanya ketika ia berpikir seperti itu sebelum Jihoon membalikkan badannya dan langsung melepaskan gelas kaca yang ada di tangannya, menyebabkan gelas kosong itu kini menjadi puing-puing kaca yang berserakan.

"Pa ... papa!" lirih Jihoon sembari memundurkan badannya setelah menyadari siapa yang kini tengah ada di hadapannya.

"Tuan muda awas!" ucap pria lain yang ada di belakang pria yang tengah berhadapan dengan Jihoon.

Jihoon menghentikan langkah mundurnya dan menyadari bahwa ia hampir saja menginjak pecahan gelas.

"Senang kamu setelah berbulan-bulan ga pulang ke rumah?" ucap Pria yang Jihoon panggil papa itu dengan suara keras membuat Jihoon sedikit tersentak ketika Papanya tiba-tiba mengeluarkan suara kerasnya.

"Bukan begitu pa, Jihoon cuman-"

"Apa ... sibuk dengan studio kamu? Bukankah Papa sudah bilang dari awal ke kamu untuk ambil Bisnis saja! Kalau begini, siapa yang akan meneruskan bisnis keluarga kita? Kamu anak tunggal Jihoon!"

"Jihoon ga mau, Bisnis buka passion Jihonn Pa!"

"Persetan dengan passion, jika kamu tetap keras kepala dengan studiomu itu ... Papa akan menjodohkanmu dengan seseorang yang akan meneruskan bisnis ini!"

"Pa!" pekik Jihoon membuat Pria setengah baya di hadapannya itu sedikit terkejut namun tetap memberikan tatapan datarnya kepada putra sematawayangnya itu.

"Tak ada penolakan Jihoon, papa sudah ada calon buat kamu!"

"Kenapa papa selalu seenaknya sama hidup Jihoon pa? Kenapa Jihoon ga bisa milih jalan hidup Jihoon sendiri? Sekalipun Jihoon memilih, papa malah menghancurkan jalan Jihoon yang lain."

Fortuity || Hoonchan/ChanhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang