Sakit

482 43 4
                                    

Halo Edith kembali hihihi
Karna moodku lagi bagus hari ini,
Aku datang membawa part baru❤️
Enjoy this chapter sayang-sayangku🥰

🍭🍭🍭

Seperti biasanya Jihoon akan menunggu Chan keluar dari kelasnya untuk makan siang bersama. Sebenarnya ia dan Chan tidak saling memberi kabar semenjak 2 hari yang lalu dan tidak bertemu semenjak 5 hari yang lalu karena kesibukan Chan yang sebentar lagi akan mengikuti seleksi untuk tampil di festival semesteran di kampus mereka.

Entah mengapa rasanya Jihoon sangat merindukan sosok pria bawel itu hingga rasanya ia ingin langsung memeluk Chan ketika mereka bertemu nanti. Namun, waktu istirahat sudah tiba, satu persatu mahasiswa keluar dari ruangan itu namun tak ada tanda-tanda kemunculan Chan.

Hingga ...

"Loh, Bang Jihoon!" seru Minghao yang baru saja keluar dari ruang kelasnya.

"Eh Hao," sahut Jihoon.

"Bang Jihoon nyari Chan?" tanya Minghao dan mendapat anggukan dari Jihoon.

Minghao menghela napasnya, "udah gue duga kalau Chan ga bakal ngabarin ini ke Bang Jihoon," gumamnya sementara Jihoon hanya mengerutkan keningnya bingung, mengapa wajah Minghao terlihat muram.

"Kenapa Hao? Ada masalah?"

Minghao menatap netra Jihoon dengan seksama untuk beberapa saat lalu mengangguk, "Chan lagi sakit Bang, dia ga masuk."

"Hah? Sakit? Terus sekarang dia dimana? Sejak kapan sakitnya?" tanya Jihoon panik, Minghao dapat memahami kepanikan Jihoon ini. Ia tahu sifat Chan yang tak akan memberitahu orang-orangnya bahwa dia sakit, bahkan orang tuanya sendiri.

"Gue tadi dapat pesan dari Bang Jun, katanya Chan udah pulang ke kontrakan kok! Soalnya kemarin pas selesai latihan Chan sempet dibawa ke IGD karna asam lambungnya, itupun juga pake ada acara drama paksa-paksaan dari Bang Nyong karna Channya keukeuh ga mau. Biasalah Bang, namanya juga Chan ... inipun kita semua dilarang ngasih tau orangtua atau kakaknya," jelas Minghao panjang lebar.

"Aaaaaah, begitu ... oke Hao kalau begitu gue mau ke kontrakannya Chan," ucap Jihoon sembari menepuk bahu Minghao.

Minghao menganggukkan kepalanya, "titipin salam gue ya Bang, bilangin nanti gue kesana kok abis kelas kedua!"

Jihoon hanya mengangguk dan segera berlari menuju parkiran, "setidaknya Lo ngasih tau gue tentang keadaan Lo Chan!"

🍭🍭🍭

Untuk kesekian kalinya Soonyoung menghela napasnya menghadapi bayi besar di hadapannya ini, siapa lagi kalau bukan Chan. Ini sudah bujukan yang ketujuh dari Soonyoung untuk Chan agar ia menghabiskan makanannya namun Chan tetap bersikeras tak ingin menghabiskannya dengan alasan ia sudah kenyang, bagaimana bisa baru tiga suapan sendok makan sudah membuatnya kenyang.

"Chaaaaan," panggil Soonyoung dengan wajah memelasnya.

"Bang, gue ga selera!" sahut Chan.

"Ya walaupun ga selera Lu harus tetep makan, abis itu minum obat terus istirahat!" omel Soonyoung.

"Tapi males nyendoknya," Chan beralasan lagi.

"Gue suapin dah," Soonyoung dengan segera menyendokkan makanan dari piring Chan dan mengarahkannya ke mulut Chan.

"Baaaaaang," rengek Chan tak suka.

"Gak ada tapi-tapian gak ada Bang-Bangan! Makan! Gue maksa!" omel Soonyoung lagi.

Fortuity || Hoonchan/ChanhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang