Kebetulan? Takdir?

275 34 10
                                    

Halo ayank-ayankku
Edith back😗♥️
Kangen ga sama aku🥲
Maaf ya, agak lama baru up lagi
Jujur beberapa waktu lalu aku lagi dalam kondisi yang ga baik-baik aja, tapi sekarang udah baik kok! Semoga ya hehe

Kalian juga yaa, semoga dalam keadaan yang baik-baik juga😗

Enjoy this chapter

🍭🍭🍭

Semilir angin yang berhembus dari arah barat menyapa pelan kulit Chan yang kini tengah memejamkan matanya membiarkan kulit wajahnya diterpa hembusan angin.

"Sudah lama?" tanya seseorang sembari menempelkan gelas plastik yang berisikan es cappucino ke pipi Chan.

Chan membuka matanya dan meraih gelas itu tanpa menoleh kepada sang pemberi, ia menghela napasnya lalu menyapukan pandangannya ke sekitarnya yang saat ini menampilkan pemandangan keadaan Pled15 University dari atas, benar ... saat ini ia ada di salah satu rooftop gedung kampusnya itu.

"Lumayan," sahut Chan, "Kak Ji ... langsung aja biar ga banyak basa-basi!"

Pria bersurai coklat kini di samping Chan itu yang tak lain adalah Jihoon, menggenggam gelas di tangannya dengan kuat, mencoba memikirkan banyak kata untuk ia ungkapkan namun tak menemukan apapun yang pas untuk ia katakan.

"Gue bingung harus mulainya dari mana!" ucap Jihoon.

"Kalau gue yang mulai ... gue bakal langsung bilang kita akhiri saja sampai disini!" sahut Chan.

Jihoon mendongakkan kepalanya, menatap langit biru dengan sedikit awan dan beberapa burung yang hilir mudik di sana. "Lo sebegitunya pengen mengakhiri ini ya Chan!"

Chan menoleh sebentar lalu mengikuti Jihoon menatap langit, "hmm ... buat apa lagi kita lanjutin semua ini. Dari awal kita menjalani ini karna Lo pengen Bang Mingyu ga gangguin Lo lagi kan? Akhir-akhir ini Bang Mingyu udah ga pernah lagi gangguin Lo bahkan pas kita pada liburan kemarin juga engga tuh!"

Jihoon mengalihkan pandangannya kepada Chan yang masih mendongakkan kepalanya dengan tangan kanan memegang gelas cappucinonya dan tangan kirinya bersembunyi di kantong hoodienya.

"Gue juga pengennya pura-pura ini berakhir sampai disini terus lanjut dengan hubungan yang beneran tanpa ada kepura-puraan sama Lo!" ucap Jihoon.

Chan menundukkan kepalanya kemudian terkekeh membuat Jihoon mengerutkan keningnya bingung, "ngotot banget sih, dibilangin jangan suka sama gue! Lo tuh ya ... yakin emang sama perasaan Lo? Lo sebenernya belum move on dari Bang Mingyu kan?"

Chan mengalihkan pandangannya kepada Jihoon yang sudah menatapnya dengan bingung, "sekarang Lo liat lockscreen di HP Lo, liat dengan seksama ... itu bahu siapa? Bahu Bang Mingyu! Lo bahkan ga sadar," Chan menghela napasnya dan kembali mendongakkan kepalanya membiarkan Jihoon yang masih bergeming menatap benda pipih di tangannya.

Chan benar, Jihoon bahkan tidak sadar bahwa selama ini lockscreen Jihoon masih sosok Mingyu. Entah kapan Jihoon mengganti Lockscreennya itu, ia bahkan lupa.

"Lo mau denial gimana pun, Lo masih ada rasa sama dia! Perasaan Lo sama gue tuh ya bentuk denialnya Lo," ucap Chan.

"Oke ... anggap aja Lo bener, perasaan gue sama Lo adalah bentuk pelampiasan gue. Sekarang gue tanya perasaan Lo, Lo bilang orang yang Lo suka lagi suka sama orang lain. Lo yakin masih tetap bertahan sama perasaan Lo, sampai kapan? Sampai orang yang Lo suka ngebales perasaan Lo? Lo yakin saat-saat seerti itu bakal tiba?"

Chan menundukkan kepalanya lagi dan menghela napasnya dengan berat, Jihoon benar ... sampai kapan ia akan menutup hatinya seperti ini? Sampai kapan isi hatinya penuh dengan sosok Wonwoo? Sementara ia tahu, Wonwoo tak akan pernah membalas perasaannya!

Fortuity || Hoonchan/ChanhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang