Ting tong ...
Edith datang lagi nih bawa part baru~
Di part kali ini bakal ada kejutan buat kalian🤭
Gatau sih kalian bakal terkejut apa kaga heheSayang-sayangku ...
Dimanapun kalian, lupakan sejenak masalah hidupmu
Mari nikmati book halu ini😗❤️Enjoy this chapter
🍭🍭🍭
Sudah seminggu semenjak insiden Chan kesrempet mobil, setelah secara paksa dilarang mengendarai motornya kini Chan sudah mendapat izin dari Kakaknya yang tak lain Chae Rin untuk mengendarai motornya lagi dengan syarat selama sebulan ini tidak boleh mengendarainya ketika malam.
Sebenarnya tidak ada yang memberi tahu Chae Rin bahwa Chan mengalami insiden seperti permintaan Chan sendiri, namun entah sekuat itu feeling dari seorang Chae Rin yang merasa bahwa adiknya tengah mengalami tragedi ia mendatangi rumah kontrakan Chan siang hari setelah insiden itu terjadi.
Bukannya apa, Chan memang sengaja untuk tidak memberi tahu keluarganya jika terjadi sesuatu kepadanya itu karena orang tua dan kakaknya itu selalu heboh. Misalnya saja ketika Chae Rin tahu bahwa Chan kesrempet mobil, ia langsung membawa Chan ke rumah sakit besar di kota itu meminta pemindaian x-ray pada tubuh Chan hingga mengunjungi dokter kulit menanyakan bagaimana nasib bekas luka Chan nantinya.
"Oh Tuhan ... terimakasih telah memberiku kakak yang sangat perhatian, tapi kurasa ini terlalu berlebihan!"
Chan kini menghela napasnya dengan pasrah sembari memandangi kunci di tangannya dan motor berjenis sportbike secara bergantian. Motor di hadapannya kali ini adalah motor baru yang ayahnya belikan untuknya.
Demi apapun, Chan masih sangat menyayangi motor lamanya. Padahal motor itu tidak terlalu mengalami kerusakan yang parah hingga harus diganti, namun apa daya ... ibunya yang meminta ayahnya untuk menjual motor lamanya dengan mengatakan membuang kesialan. See? Betapa hebohnya keluarga ini.
"Belum genap setahun, ini adalah motor ketiga Lo!" kekeh Seokmin sembari menepuk pundak Chan yang masih menatap pasrah motor barunya.
Bukannya Chan tidak bersyukur, hanya saja ... ia pikir ini terlalu berlebihan. Ketika Chan mengalami insiden seperti jatuh sendiri dari motor, karena jalanan yang licin atau tersrempet mobil seperti beberapa waktu yang lalu, ibunya akan langsung meminta ayahnya mengganti kendaraan Chan.
Benar seperti kata Seokmin, ini belum genap satu tahun ia kuliah namun ini adalah kali ketiganya mengganti motor.
"Gue mau ngedumel, tapi nanti gue jadi orang yang paling ga bersyukur di dunia! Gatau ah," sungut Chan.
"Kalo Lo mau ganti motor baru lagi, tabrakin aja tuh motor dengan sengaja!" kekeh Jun yang tengah mengikat tali sepatunya.
"Gue yang repot, harus periksa ini itu ... padahal cuman terkilir doang anjir!"
"Tapi itu adalah bukti kalo Lo bukan anak pungut Chan," sahut Seokmin membuat Jun dan Chan langsung mengalihkan perhatian mereka kepada Seokmin yang sudah memamerkan deretan giginya serta kedua matanya yang menyipit.
"Bisa-bisanya Lo kepikiran sampe sana," ucap Jun sembari menggelengkan kepalanya.
"Oh ... tadi malam gue abis nonton drama dan ternyata anaknya itu adalah anak dari temennya suaminya, sebenernya anak kandungnya dia tuh udah meninggal cuman sama suaminya di tuker pas mere-"
"Gue duluan!" interupsi Jun yang sudah menyalakan motornya.
Seokmin mengalihkan pandangannya kepada Chan yang juga tengah menyalakan motornya, "gue belum selese cerita!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fortuity || Hoonchan/Chanhoon
FanficPerbedaan kebetulan sama takdir tuh apa sih? Kalau gue kebetulan ketemu lo sama gue ditakdirkan ketemu lo, isn't this the same thing? Warn!👀 ✨Hanya fiksi belaka yaaa ✨BxB ✨No baku vers. mungkin kadang-kadang bakal baku, gatau juga sesuai mood edith...