chapter 2

1.3K 101 3
                                    

⚠️ typo bertebaran ⚠️

Selamat membaca!

________________________________________________

" capek emang selalu menghampiri kitaJadi jangan pernah memikirkanAkan menyerah "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" capek emang selalu menghampiri kita
Jadi jangan pernah memikirkan
Akan menyerah "

- Arjuna Chandra dewanta

______________________________________

Alam membawa masuk langkah kakinya menuju tempat tidurnya, bisa dilihat adiknya sedang tertidur dengan badan yang mengigil.

"Chan, bangun kamu, nih abang bawa obat minum dulu obatnya" ucap Alam seraya membangunkan Chandra.

Chandra yang merasa tidurnya terusik pun, akhirnya bangun dari tidurnya, "eh bang Alam, kenapa bang?" Ucap Chandra dengan suara seraknya.

"Nih minum obatnya dulu" ucap Alam, seraya memberikan obat kepada Chandra, lalu Chandra meminum obatnya.

"Kok kamu bisa sakit sih Chan? Perasaan tadi pagi sehat-sehat aja" ucap Alam sembari mengecek suhu tubuh sang adik.

"Gak tahu bang, mungkin kecapean gara-gara belajar" ucap Chandra setelah meminum obatnya.

"Chan.......kamu udah hebat bener deh, abang aja bangga sama kamu, setiap hari dan malam cuman dihabiskan oleh kegiatan belajar kamu" ucap Alam sambil mengusap surai adiknya.

"Mau gimana lagi bang, kan yang minta papah, Chan gak bisa nolak" ucap Chandra dengan matanya yang masih tertutup.

"Tapi jangan sampe bikin tubuh kamu drop juga, abang gak bisa kalo ngeliat keluarga Abang ada sakit" ucap Alam denga tangan yang masih mengusak surai adiknya.

"Abang ngangap Chandra keluarga abang?" Ucap Chandra yang kini membuka matanya dan duduk berhadapan dengan Alam.

"Iyalah, kamu emang keluaga abang Chan, kamu adek kandung abang, adek yang abang paling sayang" ucap Alam.

"Makasih bang..........udah tetep ngangap aku sebagai adek abang" ucap Chandra dengan memeluk tubuh Alam.

"Hei Chan, Abang emang Abang kamu dari dulu, kenapa kamu kayak gini" ucap Alam dengan membalas pelukan Chan.

"Buka gitu bang........maksud Chandra, cuman abang doang yang ngangep Chandra disini" ucap Chandra dengan masih memeluk Alam.

"Kok kamu ngomong gitu, abang, bang Bintang, bunda, papah, ngangep kamu kok Chan, kenapa kamu ngomong gitu?" Ucap Alam yang terheran dengan penuturan adiknya.

Chandra Dan Dunianya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang