Chapter 19

782 60 1
                                    

Selamat membaca!

______________________________________________________

______________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tetaplah bertahan walau hanya sebentar"

-Arjuna Chandra Dewanta

_______________________________________________________


Bintang berjalan menuju ruangan sang adik, saat sampai ia langsung membuka pintu ruangannya.

Clekkk

"Bang Bintang" panggil Alam.

Bintang hanya tersenyum lalu mendekati Alam, dan langsung duduk disampingnya.

"Gimana keadaannya Chandra?" Tanya Bintang.

"Belum ada tanda-tanda bang" ucap Alam dengan raut wajah yang sedih.

Bintang menepuk pelan pundak sang adik, "Tang dengerin abang ya......kita jangan lupa selalu berdoa buat perkembangannya Chandra, yakin deh adik kita itu kuat jadi jangan sedih kayak gini ya" ucap Bintang yang memberi semangat untuk Alam.

"Iya bang Alam yakin kalo Chandra pasti bangun" ucap Alam.

Bintang hanya tersenyum, "Kamu udah makan?" Tanya Bintang dan mendapat jawaban gelengan.

"Makan sana nanti kamu sakit" ucap Bintang.

"Abang udah makan belum?" Tanya Alam juga.

"Abang mah gampang, kamu aja dulu sana" ucap Bintang.

"Gak ah, abang nyuruh Alam makan tapi abang sendiri belum makan gimana sih" ucap kesal Alam.

"Hehehe yaudah kamu beli makanan gih buat kita berdua makan" ucap Bintang.

"Oke, yaudah abang mau apa?" Tanya Alam.

"Samain aja sama punya kamu" ucap Bintang.

"Yaudah kalo gitu Alam ke kantin dulu, jagain Chandranya ya" ucap Alam pamit.

Sekarang di dalam ruangan ini hanya ada Bintang dan suara-suara dari berbagai alat yang di dekat ranjang Chandra.

Bintang bangkit dari duduknya lalu mendekat ke arah ranjang sang adik, ia menatap sang adik dengan lekat.

Bintang bisa lihat jelas wajah sang adik yang sangat pucat yang ditutupi oleh masker oksigen, di elusnya surai sang adik dengan lembut.

"Cepet bangun dek, gak rindu sama abang hm? Ayah sekarang udah gak kayak dulu dek. Kamu gak mau lihat sikap ayah yang sekarang? Abang yakin kamu senang dengan sikap ayah yang sekarang" ucap Bintang seraya tersenyum menatap sang adik.

"Kamu mimpi apa sih? Sampai-sampai lupa untuk bangun, kamu boleh tidur tapi jangan lupa bangun ya?" Ucap Bintang.

Namun beberapa liquid bening mulai turun dari mata lentiknya.

Chandra Dan Dunianya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang