Chapter 7

933 76 2
                                    

Typo dimana-mana!

Selamat membaca!

-------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lelah sama hidup, tapi masih pengen berjuang"

-Arjuna Chandra Dewanta


-

------------------------------------------------------------------------


Sekarang Bintang dan juga Mark sudah berada dalam ruang rawatnya Chandra, Bintang yang posisinya duduk di samping ranjangnya Chandra sambil menggengam tanya Chandra untuk menunggunya sadar.

Sedangkan Mark duduk di sofa sambil memainkan handphonenya, "bang Bintang" panggil Mark yang dijawab dengan deheman.

"Bang Bintang udah makan?" tanya Mark, "belum" jawab Bintang sambil menatap Chandra, "makan dulu bang, nanti si Chandra biar Mark aja yang jaga" ucap Mark.

"Gak laper, mau nunggu Chandra aja" ucap Bintang.

"Gak boleh gitu bang, kalo Chandra bangun, abang pasti kena omel" ucap Mark.

"Tapi abang gak laper" ucap Bintang, "yaudah Mark aja yang beliin" ucap Mark seraya bangkit dari duduknya.

"Eh gak usah, ngerepotin nanti" ucap Bintang, "gapapa bang, dari pada bang Bintang gak makan" ucap Mark.

"Yaudah deh" ucap Bintang, "nah gitu, bang Bintang mau apa?"  tanya Mark, "samain aja sama kamu" ucap Bintang, "oke" ucap Mark lalu meninggalkan ruangan.

Sekarang hanya tinggal Bintang yang sedang menatap adiknya dalam-dalam, melihatnya yang harus memakai masker oksigen membuat rasa menyesal semakin lebar.

"Maafin bang Bintang ya Chan? abang udah gagal buat ngejaga kamu, abang gak bisa jadi yang terbaik buat kamu, pasti sakit ya? maaf ya" ucap Bintang seraya mengusap pipi adiknya yang kemarin ia tampar.

Saat Bintang sedang mengusap pipi sang adik, tiba-tiba sang adik membuka matanya.

"Chandra! yaampun, sebentar abang pangil dokter dulu" ucap Bintang dengan segera memanggil dokter.

Beberapa saat kemudian datang dokter Wisnu dengan membawa alat dokternya, "sebentar ya saya cek dulu Chandranya" ucap dokter Wisnu.

Lalu sang dokter memeriksa Chandra.

"Alhamdullilah, keadaan Chandra sudah membaik, tapi jangan membuatnya banyak pikiran" ucap Wisnu.

"Baik dok" ucap Bintang, "ah iya satu lagi, nanti kalo pernapasannya Chandra udah normal, masker oksigennya bisa dibuka" ucap Wisnu.

"Terima kasih dok" ucap Bintang, "sama-sama, yasudah saya pamit dahulu" ucap Wisnu seraya meninggalkan ruangan.

"Chandra!" pangil Mark dari arah pintu, Mark langsung berlari ke arah Chandra, "huhuhu sahabat aku" ucap Mark seraya memeluk Chandra.

Chandra Dan Dunianya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang