Irene berniat membatalkan rencananya ke cafe tapi Lisa memaksanya untuk tetap pergi dengan Somi.
Lisa sedang menatap ponselnya dengan lekat, dia melompat dari sofa dan langsung mengambil kunci mobilnya ditengah jalan dengan susah payah Lisa menghubungi nomor Jennie tapi tak ada jawaban dan dia menghubungi nomor Jisoo namun ponselnya mati
*
"Lu yakin dengan cara ini bakalan berhasil?"
"Tenang aja, gue yakin"
*
Jisoo membulatkan matanya saat Lisa hampir mendobrak pintu kamarnya dengan buru-buru, Jisoo menatapnya lekat. Wajah Lisa yang tampak khawatir membuatnya sama sekali tidak tenang
"Kemana Jennie?"
Jisoo menyatukan alisnya
"Jennie sama Rosè katanya janjian di cafe mereka-
"Shitt!"
*
Rosè POV
Aku mengerjapkan mataku pelan, kepalaku seperti tertimpa beban berat saat mataku membuka sempurna. Tangan dan kakiku rasanya sangat nyeri dan perih, aku kaget saat melihat bahwa sekarang aku sedang duduk dengan tangan dan kaki terikat. Aku berusaha keras mengingat kejadian tadi
Seingatku aku bertemu dengan Jennie di cafe karena aku kebetulan satu kelompok dengannya, kami berencana mengunjungi sebuah pameran seni dan menghimpun data lukisan retro yang ada disana
Kami langsung ingin berangkat tapi aku melihat ada yang ingin menyerang Jennie, aku berteriak pada orang itu dan setelah itu aku tak bisa mengingat apapun lagi
Ah ya
Jennie unnie? Kemana dia?
Aku mengedarkan pandanganku dan melihat Jennie duduk terikat di kursi sama denganku, bedanya sekarang ada seorang namja yang mencoba membangunkannya. Aku mulai ketakutan sekarang, kenapa Namja itu tak memakai baju? Dan siapa dia? Kenapa Rosè sama sekali tidak mengenalnya?Aku menatap sekeliling, sebuah ruangan sempit yang membuatku merasa sesak tapi tunggu dulu apa ruangan ini bergerak? Apa ada gempa?
Rosè POV end
*
Lisa hampir saja menabrak mobil didepannya karena terburu-buru , GPS ponsel Jennie mati sementara ponsel Rosè menyala beberapa saat lalu tapi kemudian mati. Karena dia diistirahatkan setelah pulang dari rumah sakit dia tidak bisa mengakses koordinat putri angsa itu, Lisa dengan putus asa menelpon Joy harapannya satu-satunya sekarang
"Yeoboseo boss?"
Joy menyapa dengan riang diseberang, sementara Lisa mencoba menenangkan dirinya
"Joy kirim koordinat putri angsa sekarang"
Lisa membelokkan mobilnya kesalah satu markas yang dihuni agen-agen handal lainnya, Lisa merasa dia akan membutuhkan beberapa orang untuk ikut bersamanya
"Mian boss tapi kalo bukan boss besar yang nyuruh gue nggak bisa"
Lisa menggertakkan rahangnya kuat, dia benci mendengar kata tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Angsa (Chaelisa full story)
Short Storyjika Rosè angsa putih apakah Lisa angsa hitam? -Jisoo big NO!!! -Jennie