Lisa keluar dan melihat Rosè yang telah jatuh tertidur mungkin karena lelah menangis dan memohon, Lisa menyeringai dan menyingkirkan semua alat penyiksaannya. Dengan pelan dia melepaskan semua ikatan pada Rosè, dia telah mendapatkan apa yang dia inginkan memberi pelajaran Rosè dan mendengar istrinya memohon agar dibunuh jika dia tak menyentuhnya. Dan itu sudah cukup.
Dengan pelan Lisa menarik selimut untuk menutupi dirinya dan juga istrinya , dengan hati-hati Lisa meletakkan sebelah tangannya untuk bantal Rosè sementara tangan lainnya memeluk Rosè dengan lembut
*
Rosè POV
Aku terbangun karena merasakan beban yang menimpa perutku, aku mendongak dan mendapati istriku yang kejam sedang terlelap. Aku ingin memakinya jika bisa, atau memukulnya karena membuatku memohon tapi tidak bisa. Melihatnya tertidur dengan damai meruntuhkan nyaliku, aku menyentuhkan ujung jariku diwajahnya dan membelainya dengan lembut. Matanya mengerjap sebelum membuka , dia menyeringai menatapku
"Ganggu tidurku eoh?"
Aku tergagap, aku takut Lisa kembali menjadi Lisa yang semalam tapi perkiraanku salah karena dia langsung menyurukkan wajahnya dileherku dan mengendus disana. Lisa sangat suka melakukannya, jika aku tak melihat bekas merah dipergelangan tanganku aku menolak percaya jika yang sekarang bergelung bersamaku adalah orang yang sama dengan yang menyiksaku semalam
"Jangan pernah sekalipun biarin orang lain nyentuh kamu, dan kamu juga nggak bisa sembarangan nyentuh orang atau kalian berdua yang akan dapet hukuman. Paham?"
Aku menahan nafas mendengar suaranya yang mengancam, aku makin takut karena suara dalam itulah yang menyiksaku semalam
"A-arasseo"
"Great"
Lisa mengecup leherku dengan lembut membuatku menahan nafas, sebelah tangannya mengusap lembut pipiku
Cup
Cup
Cup
Kecupan bertubi-tubi membuatku mengerjapkan mataku cepat, Lisa tersenyum manis menatap mataku. Sekarang dia telah ada diatasku sambil menatapku dengan lembut, usapannya dipipiku membuatku tersenyum
"Mianhae, aku cuma nggak mau kamu disentuh oranglain. Rasanya kayak kebakar disini"
Lisa menunjuk dadanya sendiri, aku meraih tangannya dan meletakkan dipipiku sambil menciumi telapak tangannya itu. Tak perlu dijelaskan aku tau dia sangat cemburu , tapi jika kecemburuannya sangat menyeramkan dan merugikanku aku bersumpah tak akan mau mengulangi kebodohanku lagi
"I know, aku janji nggak akan lagi buat kamu cemburu. Aku takut"
Aku menunduk malu, di Melbourne kebanyakan orang takut jika melihatku. Entah mereka takut , segan atau sungkan karena status sosial Daddy tapi disini di Korea aku menemukan seseorang yang sanggup membuatku takut. Beruntungnya dia adalah istriku
Rosè POV end
**
Lisa tak mau menghabiskan waktu lama di hotel itu, karena hal itu juga Lisa membawa Rosè pergi sebelum semua orang mencari mereka. Rosè hanya tertawa melihat Lisa yang tak sabar dan takut jika mereka lebih dulu ditemukan oleh keluarga mereka sebelum kabur
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Angsa (Chaelisa full story)
Short Storyjika Rosè angsa putih apakah Lisa angsa hitam? -Jisoo big NO!!! -Jennie