Lisa POV
Kesalahan fatal yang aku buat adalah melupakan pengkhianat itu, sekarang aku tau begaimana mungkin Jaehyun dan JongIn mendapatkan C4 dari salah satu anak buah KrisWu. Benar. KrisWu memang sedang ada dalam penjara tapi dia sama sekali tidak melupakan dendamnya padaku, harusnya aku berpikir lebih luas dan segera menangkap pengkhianat itu dan melenyapkannya
Hari ini aku mengurung semua sepupuku didalam Mansion milik keluargaku, persetan dengan pernikahanku yang akan diadakan beberapa jam lagi. Lagi pula siapa yang akan aku nikahi jika pengantinku saja pergi entah kemana, aku bersumpah aku akan membalas apa yang Rosè perbuat padaku hari ini dan aku juga akan membuatnya mengenang belas dendamku seumur hidupnya
Setelah amukanku tadi pagi para agen bekerja sangat keras untuk mencari informasi apapun tentang semua hal yang berkaitan dengan perginya Rosè, bukan hanya itu saja mereka berhasil menangkap kurir yang mengirimkan bom plastik itu dan menahannya di sel bawah tanah markas
Apa aku harus mengatakan dimana aku sekarang? Aku sedang bersama beberapa agen dan juga Somi , kami mengunjungi perpustakaan kota. Jika kalian pikir aku dan yang lainnya sedang mencari referensi kalian salah besar, aku sedang menjalani misi menangkap pengkhianat itu. Tak ada yang tau jika perpustakaan ini di bangun diatas sebuah bunker yang menjadi tempat persembunyian tentara Korea saat melawan penjajahan Jepang, dan yeah ... bunker itu masih ada disana
"Bos, kami sudah sampai dititik pertemuan"
Aku menghela nafas mendengar suara Joy, Jackson dan Jungkook. Mereka mencari akses masuk dari tiga titik berbeda, aku menutup buku yang sedang aku baca dan menajamkan pendengaranku kesekeliling. Aku sangat bersyukur memiliki ingatan fotografis dan mengetahui bahwa Somi dan Wendy bisa melihatku bergerak disisi ini, ah aku sebenarnya melarang adikku untuk ikut terjun dalam misi ini tapi sayangnya di tubuh kami mengalir darah yang sama jadi jika aku pemaksa dan keras kepala bagaimana kalian pikir dengan Somi?
"Dikonfirmasi"
Aku berbisik lalu berdiri, dengan langkah percaya diri aku mengembalikan buku ke tempatnya yang semula. Aku menelusurkan jari-jariku dideretan buku sambil berjalan perlahan, aku menatap jari-jariku yang setia menelusuri buku yang berderet itu sampai sebuah buku yang lebih menonjol dari yang lainnya menghentikan langkahku
Gotcha.
Aku melihat dari ekor mataku Somi terhenyak dari tempatnya berdiri, dia membelakangiku tapi aku tau dia sudah mengetahui aku menemukan pintu yang akan membawa kami ke dimensi lain ini. Ahaha apa aku berlebihan? Tentu saja tidak. Aku dan Somi memiliki keterikatan yang sangat kuat , itu adalah kelebihan kami jadi aku tak perlu banyak bicara hanya agar Somi memahamiku. Wendy yang duduk seratus meter disisi Kiriku mengetukkan jarinya cepat di atas Keyboard, melacak keberadaan Rosè sangat susah dan Wendy melakukan bagiannya dengan sangat baikAku mengambil buku itu dan melihat apa yang tersembunyi di baliknya, ouch sialan buku ini berjudul Frankenstein karya Mary Wollstonecraft Shelley terbitan 1818. Kalau aku tidak salah buku ini ditulis 1816 dan Fiksi ilmiah yang mengguncangkan dunia, well meski agak aneh dijaman itu membaca ada makhluk yang di ciptakan dari potongan-potongan tubuh manusia dan lagi Makhluk itu baik hati dan lembut meski berupa makhluk mengerikan. Aku memikirkan bagaimana jika itu aku terapkan pada KrisWu yang memiliki belasan korban pelecehan, apa dia bisa menjadi selembut Frankenstein?
Aku meraba bagian rak itu dan menemukan sesuatu di bawahnya, tuas? Aku menariknya perlahan dan rak itu berderak terbuka. Cih! Aku benci hal yang mirip film fantasi seperti ini, aku yakin yang membuat ini adalah penggila film aneh yang sering di tonton Jisoo atau Seulgi. Jenis film yang membuatku pusing karena memikirkannya, aku mengamati sekitar dan masuk. Gelap. Bukankah seharusnya ada lampu yang otomatis menyala saat aku masuk? Atau setidaknya obor yang menyala tanpa ada yang membakar sumbunya? Hah
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Angsa (Chaelisa full story)
Short Storyjika Rosè angsa putih apakah Lisa angsa hitam? -Jisoo big NO!!! -Jennie