Lisa menatap Rosè yang duduk didepannya sambil memakan anggur yang dia suapkan, mereka baru saja pulang dari kampus dan memutuskan menghabiskan waktu mereka di Mansion Lisa. Tentu saja para sepupunya tak ada, mereka sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Irene Jisoo dan Seulgi sibuk dengan skripsi mereka sementara para gadis lainnya harus menemani orangtua mereka , itu suatu keuntungan bagi Lisa apalagi Somi menerima tugas baru dan sibuk di Markas
"Sayang? Kamu kenapa aku liat dari tadi cuma diem aja, kamu mikir apa?"
Lisa tersenyum manis, sebagai seorang agen dieselon tertinggi yang biasa berkamuflase dia sangat ahli menyembunyikan semua ekspresinya secara natural hampir tak terlihat. Hanya dua orang yang sanggup menembus kedalam dirinya, Ayahnya dan Irene.
"Anniya, aku cuma lagi mikir soal bulan madu yang direncanain daddy"
Rosè yang mendengarnya tersipu namun segera terkekeh pelan
"Aigoo, kita belum nikah kamu udah mikir Honeymoon?"
Lisa mengedikkan bahunya lalu mencubit pipi Rosè ringan
*
"C4 bagaimana mungkin kalian membiarkan hal seperti ini? Cari para bajingan itu sampai ketemu dan yang lebih penting turunkan semua pasukan untuk mengamankan resepsi pernikahan putriku!"
Marc berseru marah, Jake dan Jacob mengangguk serempak sebelum undur diri
**
Hari yang ditunggu tinggal menghitung jam, Rosè yang selalu gugup bahkan bangun terlalu awal dan duduk dijendela kamarnya pikiran tentang beberapa jam lagi dia akan menjadi istri Lisa menguasainya belum lagi seluruh kampus yang gempar akan undangan mereka minggu lalu. Mendadak tatapan semua orang padanya berubah hormat dan kagum, itu menyenangkan mengingat Lisa memiliki banyak sekali mantan di universitas miliknya itu
Rosè mengalihkan tatapannya kebawah dimana ada seseorang yang bergerak mencurigakan sebelum melemparkan sesuatu, Rosè ingat dengan perbincangan ayahnya tentang musuh Lisa yang bebas dan juga pembelian bom plastik atas nama salah satu mereka. T-tunggu. Sial jangan bilang yang tadi dilemparkan adalah
*
Para agen kepala Divisi elit bergelimpangan , dia sana hanya Lisa yang berdiri dengan tangan mengepal erat. Joy dan Yeri bahkan sudah tersungkur ke lantai, mereka beruntung karena Lisa hanya mendorong mereka bukan memukul atau menendang seperti agen Pria lainnya yang sudah Lisa pukuli sejak setengah jam yang lalu
"Jika calon istriku tidak ditemukan, kalian akan tau akibatnya"
Semuanya bangkit dengan masih memegangi perut atau wajah mereka, Marc menatap putri sulungnya dengan miris. Somi sudah bersembunyi dibelakang Marc sejak Lisa kesetanan, Somi selalu takut jika sisi lain dari dirinya muncul. Lebih tepatnya sisi monster yang bangkit
"Kalian tuli hah? CARI SEKARANG JUGA!"
Teriakan nyalang Lisa membuat semuanya kalang kabut begitupun dengan Joy dan Yeri yang langsung berlari keluar ruangan
"Sayang, kita juga harus cari Rosè. Kajja"
Marc berkata lembut, Lisa mengusap kasar wajahnya sebelum berbalik menatap Marc. Dia tersenyum miris saat melihat Somi yang menatapnya dengan wajah pucat, dia mendekati Somi dan langsung memeluknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Angsa (Chaelisa full story)
Short Storyjika Rosè angsa putih apakah Lisa angsa hitam? -Jisoo big NO!!! -Jennie