Rosè mengira setelah mereka resmi menikah dan berciuman setelah mengucapkan sumpah Lisa akan dengan hangat menggandeng tangannya, tapi ternyata tidak. Lisa berjalan sendiri berkeliaran menemui semua kolega dan juga teman-temannya tanpa peduli dimana Rosè berada, sangat berbanding terbalik sebelum kejadian Siang tadi
Lisa bahkan tampak tertawa dengan beberapa teman yang tidak Rosè kenali, matanya menajam melihat Taeyeon ada diantara mereka dan dengan segera dia menghampiri Lisa
*
Lisa POV
"Lisa"
Aku menoleh cepat, Taeyeon? Aku tersenyum sopan dan menerima pelukannya dan ucapan selamat darinya. Aku menatap Taeyeon lalu beralih pada Luda Cheng dan Seola, aku mengenalkan mereka.yah ketiga gadis ini adalah temanku di jalanan, ahahaha
Aku sama sekali tidak bercanda. Dulu saat aku masih kecil, ketika aku malas pulang aku akan menemani mereka bermusik dipinggir jalan. Mereka yang memberiku pelajaran jika hidup itu keras dan aku harus tumbuh menjadi kuat dan pemberani jika ingin menjadi pelindung"Gila sih gue pikir dulu temen gue tu bocah nakal yang suka sengaja pulang telat buat ikut ngamen"
Luda memulai obrolannya, aku terkekeh geli. Benar, mereka selalu menanyakan dimana rumahku atau kenapa aku belum dijemput tapi aku hanya terkekeh sambil membuntuti mereka masih dengan seragam sekolah
"Gue malah ngira dia anak ilang
Cheng menutup mulutnya menahan tawa
"Emang dulu gimana sih Lisa?"
Taeyeon penasaran, dan Seola dengan semangat menceritakan masa lalu konyol kami
"Sayang"
Aku melirik sekilas pada Rosè, aku berdeham menarik perhatian teman-temanku
"Girls , kalian lanjut ya gue harus keliling"
Mereka tersenyum manis sambil mengangguk, aku melihat tatapan Taeyeon yang sendu padaku. Hah. Semoga dia menemukan orang yang baik nanti
"Sayang ihh dicuekin"
Aku mengalihkan tatapanku, oh apakah istriku? Mengikutiku sejak tadi?. Aku mengamati sekitar dan karena tak ada yang melihat kami aku melangkah dengan cepat meninggalkannya , jangan salahkan aku sebelum aku memberikan neraka untuknya aku tak akan mau melunakkan sikapku meski dia menangis
Lisa POV end
*
"Unnie yakin mereka baik-baik aja?"
Somi bertanya khawatir pada Irene , dia sedari tadi memperhatikan Rosè yang terus menarik perhatian Lisa tapi sayangnya kakaknya itu sama sekali tak peduli bahkan beberapa kali Rosè mengusap airmatanya saat mengikuti Lisa dari belakang
"Nggak tau Som, tapi berdo'a aja Rosé kuat sama pernikahan ini"
Jennie memutar gelas cokctailnya pelan, dia memang hanya diam saja tapi dia tau apa yang dibicarakan kedua sepupunya. Sementara Seulgi dan Jisoo berdebat tentang tak adanya Chickin sebagai hidangan disana, Jennie memikirkan apa yang akan dilakukan Lisa pada Rosè. Jennie juga bingung bagaimana dia harus bersikap pada Rosè, di satu sisi apa yang dia lakukan dan katakan memancing amarah Lisa tapi disisi lain itu semua hanya sandiwara hanya agar kekacauan yang dibuat para bajingan itu bisa diatasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Angsa (Chaelisa full story)
Short Storyjika Rosè angsa putih apakah Lisa angsa hitam? -Jisoo big NO!!! -Jennie