BAB 6 || Punishment

51.5K 3.3K 61
                                    

Sesampainya Lia di rumah, ia langsung memarkirkan motornya dan berjalan masuk ke dalam rumah.


"Assalamualaikum, bunda!!" Teriak Lia dengan wajah riang, seraya mengayun-ayunkan martabak yang terbungkus plastik hitam itu.

"Waalaikumsalam, gak usah teriak-teriak juga!" Rita menatap Lia heran. Wanita itu menyambut Lia di ambang pintu.

"Hehe, iya maaf bun, nih batagornya" ucap Lia memberi martabak pada Rita.

Rita mengerutkan keningnya. "Ini martabak, bukan batagor, gimana sih kamu"

"Eh iya, itu maksud nya martabak" Lia cengengesan, Rita hanya menggeleng-geleng.

"Ayo masuk, udah mau malem nih, tadi kok lama?" Tanya Rita sambil menutup pintu.

"Iya Bun, ada anak gadis yang hampir di culik, jadi Lia tolongin" jelas Lia. Rita yang mendengar langsung menatap Lia.

"Ha? Siapa?"

"Namanya Raya"

"Raya?" Tanya Rita, ia seperti tidak asing dengan nama itu.

"Iya, kenapa?" Tanya Lia menatap bunda nya. "Bunda kenal?"

"Bukan nya anak kepala sekolah itu namanya Raya ya?" Tanya Rita, seraya mengingat-ingat.

"Kepala sekolah mana?" Lia mengerutkan keningnya bingung.

"Sekolah kamu lah"

"Itu Rega Bun"

"Iya, anak nya ada 2, cowok sama cewek"

"Gak tau ah bun, nama Raya kan banyak, ya udah Bun aku ke kamar dulu ya, mau mandi" Lia berjalan meninggalkan Rita.

"Kamu kan udah mandi, kamu pikun apa gimana"

"Eh iya lupa lagi, hehe"

"Kasian, padahal masih muda" Rita menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu berjalan pergi ke dapur.

"Habis dari mana lo?" Tiba-tiba Lia di kagetkan oleh abangnya. Yang tengah berdiri di balik tembok tangga.

"Astaghfirullah setan!! Lo ngapain di sini?!"

"Suka suka gue lah, ini rumah gue, lagian cowok seganteng gue di samain sama setan"

"Serah lo!"

"Eh, main nyelonong aja" Kai menarik jaket Lia.

"Pa'an sih?!"

"Habis dari mana lo?"

"Bukan urusan lo!!"

"Di tanya juga"

"Gue habis beli martabak buat bunda! Udah ah, mau ke kamar gue!"

"Serius lo?" Mata Kai berbinar.

"Hmm"

"Asik, BUNDA SAYANG BAGI MARTABAKNYA DONG!!" kai berlari menuruni tangga ke dapur. Sedangkan Lia menatap cengo abangnya.

REGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang