Setelah sholat isya, Rega bermain game di ruangan gamenya. Rega meraih ponselnya di atas meja, karena ponselnya terus berbunyi. Ia menggeser tombol hijau, dan menempelkan ponselnya di telinganya.
"Halo ga"
Alis Rega menyatu, saat mendengar suara Arya yang panik. "Kenapa?"
"Gawat ga, geng Victor nyerang markas kita"
"Gue kesana sekarang!" Rega berjalan cepat menuruni tangga.
📍MARKAS
Mata Rega membelalak, saat sudah sampai di markas. Teman-teman Rega sudah terkapar tidak berdaya. Rega turun dari motor, kedua tangan nya mengepal.
"Bangsat!!" Rega mengumpat, dan menyugar rambutnya kasar.
"Kenapa bisa?" Tanya Rega dengan tangan yang masih terkepal. Nafas yang memburu, ia kecolongan.
"Gue juga gak tau ga, padahal baru kemarin mereka nyerang kita di gang melati" ucap Arya berusaha bangkit.
"Mereka udah cabut lama?"
"Baru aja, mungkin lo tadi lewat depan, mereka lewat belakang, jadi gak papasan" Arya berjalan masuk sambil memegangi dadanya. Tadi, ia sempat kena tendangan di dadanya.
"Gue semakin yakin, siapa yang bunuh Alga" Reval ikut masuk ke dalam markas.
"Gue belum yakin pasti" ucap Rega dengan tatapan tajam. "Tujuan kita bangun geng ini, buat cari tau semuanya"
"Bara ke sini?" Tanya Rega.
"Iya, dia bawa 15 anak buah nya. Sedangkan kita cuma 7 orang" jawab Reval seraya menatap Rega.
"Si bangsat juga bilang sama kita, mereka gak terima di gituin. Secara, Bara udah punya geng sejak lama, sedangkan kita baru. Itu buat Bara emosi, kenapa geng baru berani-beraninya nantangin mereka" jelas Arya, dengan nafas yang belum teratur.
"Dan-"
"Udah lo diem, biar gue" potong Satria, saat Arya ingin melanjutkan ucapannya.
"Bara bilang mereka mau bales se kejam-kejam nya sama kita, dia gak terima di giniin. Yang bikin gue bingung, sebenarnya siapa yang bunuh Alga?! Secara bukti mengarah sama Bara, tapi kenapa acting Bara bagus banget" itu lah yang sedari dulu Satria pusingkan.
"Sampai kapan kita kaya gini" Satria mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Kejadian nya dulu di rumah kosong, deket SMA Primadona" gumam Reval.
"Gue balik dulu, luka kalian obatin. Kalau ada yang luka parah, bawa ke rumah sakit. Gue yang bayar" ucap Rega menatap satu persatu anggotanya.
"Gak ada yang perlu di bawa ke rumah sakit ga, kita obatin sendiri aja" jawab salah satu anggota Arios, Skala.
"Kalau gitu gue pulang, selalu kabarin gue kalau ada apa-apa"
"Iya ga, hati-hati lo" Rega mengangguk. Ia merasa bersyukur, karena memiliki sahabat yang baik padanya. Meskipun di antara mereka kadang ada yang membuat Rega kesal, tapi itu tak apa buat Rega.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGIA
Teen FictionBEBERAPA CHAPTER DI REVISI!! Dijodohkan dengan ketua geng motor yang notaben nya dingin, apa lagi dulu sempat menjadi teman kecil. "Hug and kiss me" "Ekhem, hug aja" "Hug and kiss, atau gue-" "Iya iya! Oke! Hug and kiss" __________ TOLONG BIJAK DALA...