BAB 29 || PMS✓

41.1K 2.7K 29
                                    

Happy Reading 🍑

.

Kedua pasutri sedang berjalan di koridor. Sesekali mereka berbincang-bincang dan kadang juga berantem karena hal sepele.

"Gue lebih suka pisang" ucap Lia. Karena mereka tadi sedang membahas buah kesukaan.

"Pisang gue suka gak?" Rega tersenyum miring.

Lia yang sempat berfikir beberapa detik, akhirnya paham dan langsung menggeplak lengan Rega.

"Ash!" Rega berdesis pelan akibat ulat istrinya.

"Mesum lo! Dasar mesum!" Lia memukul Rega bertubi-tubi.

"Siapa yang mesum, pikiran lo" ucap Rega.

"Kok nyalahin gue? Orang lo yang jelas-jelas mesum!" Ucap Lia tak mau di salahkan.

"Gue tawarin pisang yang gue beli kemarin, lo mikir apa hm?" Tanya Rega tersenyum miring.

Lia dibuat mematung dan gugup. "Tau ah!" Saat Lia hendak berbelok ke kelasnya, tiba-tiba ia merasakan nyeri di perutnya.

"Shh" Lia memegangi perutnya dan tangan nya bersandar pada dinding.

"Lo kenapa?" Tanya Rega memegangi lengan Lia.

"Gak pa-pa kok, gue masuk dulu"

"Beneran gak pa-pa?"

"Iya"

"Kalau ada apa-apa telfon gue" terlihat raut wajah Rega yang khawatir.

"Hm, sana lo juga ke kelas" Lia pun masuk ke dalam kelasnya, Rega menunggu sampai Lia duduk, lalu dia melangkah pergi.

"Pagi" sapa Lia pada ketiga teman nya.

"Pagi" jawab ketiga sahabatnya kompak.

"Pada ngomongin apa nih?" Tanya Lia, meletakkan tasnya di kursi.

"Lagi ngomongin Ara sama Reval" jawab Anya sambil cekikikan.

"Apaan sih lo" ucap Ara kesal.

"Ngomongin Ara?" Tanya Lia.

"Iya, nih asal lo tau ya Li, kemarin itu gue ikutin Ara sama Reval" tawa Veli pecah.

"Ikutin? Terus terus?" Tanya Lia tertarik dengan pembahasan Veli.

"Mereka mampir di cafe" Anya terkikik geli.

"Udah deh nya, vel!" Geram Ara. Namun, Anya dan Veli tidak menanggapi Ara.

"Terus, gue ikutin mereka ke dalam cafe. Untungnya Ara sama Reval gak tau, dan perlu lo tau, Reval nyium tangan Ara dong. Aaaaaa!!!! Sumpah gue gak tahan nginget kejadian kemarin" jerit Anya seperti orang kesetanan.

Kini, wajah Ara sudah memerah, malu. Memang benar kata Anya, kemarin Anya dan Veli membuntuti mereka berdua. Ara dan Reval masuk ke dalam cafe, Anya dan Veli pun mengikuti mereka. Kedua gadis itu juga memiliki niat, sampai mereka menggunakan topi, untuk menutupi wajah, agar tidak ketahuan.

Anya dan Veli duduk agak jauh dari mereka, cukup lama Ara dan Reval berbincang-bincang. Akhirnya Anya dan Veli menjerit dalam hati, ketika melihat Reval mencium tangan Ara.

"Maksudnya apa Reval cium tangan lo?" Tanya Lia mengerutkan keningnya.

"Dia nembak gue" jawab Ara.

"Terus? Lo terima kan? Gue bilangin ya sama lo, jangan sering gantungin anak orang-- aww" Lia menyengir kesakitan, sambil memegangi perutnya.

"Lo kenapa ya?!" Tanya Veli panik.

"Enggak kok gak pa-pa, cuma perut gue sakit dikit"

"Beneran lo gak pa-pa?" Tanya Anya.

REGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang