.
.
.
.
.
.
.
.
***Pagi hari datang lagi dan seperti biasa dini sekarang ini sedang duduk di meja makan dan sarapan pagi bersama seluruh keluarganya.
"Ayah, bunda dini berangkat sekarang ya," ucap dini berpamitan dengan kedua orang tuanya. karena dia baru saja selesai menghabiskan makanan nya.
"Ya sudah hati hati" jawab ayah dini.
Dini mengangguk, dia bangkit dari duduknya.
"Dek ..."
Mendengar suara Alex yang terdengar memelas itu membuat dini mengernyit heran.
"Napa lo bang?" tanyanya sambil menatap ke arah Alex yang masih duduk di kursi meja makan itu.
"Balikin kunci mobil gw ya" pinta Alex dengan melengkung kan bibirnya kebawah.
"Idih ... gak mau! abang di antar sama ayah aja, atau naik taksi sana, dini gak peduli! Bye bang Alex sayanggg..." timpal dini yang langsung berlari keluar menuju garasi mobil.
Sementara Alex menghela nafas berat, kunci motor dan mobil nya sudah tersimpan di dalam tas sekolah yang dibawa adiknya itu.
***
Dini yang saat ini sedang menyetir tiba-tiba di kagetkan dengan suara nada dering hp nya yang terdengar sangat nyaring. "Siapa sih?" gumam nya.
Gadis itu menepikan mobil nya sejenak untuk mengangkat telfon yang ternyata dari Anggota nya itu. Laura.
"Hmm, kenapa?" tanya dini dengan nada dingin.
"Din, gw dah dapat info tentang Araster dari orang sana" ucap Laura.
"Nanti sore gw kesana, kalau gak bisa mungkin malam, kita ketemu di Markas"
"Ya sudah gw juga dah mau berangkat nih, dah dulu ya"
"Hmm"
Setelah panggilan itu berakhir dini kembali menyimpan hp nya.
Dini terdiam beberapa saat disana, sampai dua menit kemudian barulah dia kembali menyetir mobilnya pergi.***
Setelah dua puluh menit perjalanan, akhirnya mobil dini terparkir di parkiran sekolah.
Dini pun segera keluar dari mobilnya, dan kembali menutup pintu mobil itu.
Sekitar area parkir itu sudah mulai ramai dengan beberapa siswa siswi yang baru tiba juga. Dini beranjak hendak menuju kelas.Namun saat dia baru sampai di koridor kelas, tiba-tiba beberapa murid yang berada di depannya melambaikan tangan seolah menyuruhnya untuk pergi atau menyingkir!.
Karena penasaran dini membalikan tubuhnya melihat ke belakang.
Plakk...
"Aww ... anjing! apa apaan lo hah!" sentak dini sambil memegang sudut bibir nya yang sedikit membiru karena mendapat tamparan keras dari laki laki itu.
"Itu pelajaran untuk cewek songong kek lo, gimana sakit? Ya pastilah! cih, semua cewek kan memang lemah" balas laki laki yang tak lain adalah Arfan.
Sekarang banyak Siswa-Siswi berkumpul di sana untuk melihat perdebatan antara kakak kelas dengan adik kelas itu.
***
Sementara di dalam kelas 11 IPS 2.
Alan dan teman-teman nya sudah duduk di bangku masing masing. Mereka masih belum menyadari keributan yang terjadi di koridor kelas.Brakk!!..
Dhea, Sasya dan yang lainnya menengok ke arah siswa yang tiba-tiba datang sambil menggebrak meja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Talaskar [End]
Teen Fiction{Belum di revisi} TALASKAR. Bila mendengar satu kata itu maka yang terbayang di pikiran mereka adalah sekelompok perempuan. Satu dari sekian banyak geng motor lainnya yang hanya beranggotakan perempuan. Tak ada satu pun lelaki di dalam geng itu. D...