Part 04- guru killer!

5.2K 537 12
                                    

.
.
.
.
.
*Happy Reading*


Sekitar lima belas menit Dini menyetir mobil nya itu, sampai benar-benar terparkir di parkiran sekolah.

Dini pun keluar lalu kembali menutup pintu mobil nya.

"DORR!..."

"Kenapa?," tanya Dini pada Dhea yang tiba-tiba datang dan ingin membuat nya kaget. Dengan berteriak sambil memegang kedua pundak nya.

"Aelah gak asik lo," timpal Dhea.

"Lah Sasya mana?."

"Dia mas-"

"Gw disini, kangen gw yak?"tanya Sasya menyela.

"Jangan ge-er, ayo ke kelas,"balas Dira, lalu mulai melangkah menuju kelas di ikuti dengan dua sahabatnya itu.

***

Saat mereka berada di koridor kelas, tepat dari arah berlawanan tampak beberapa cowok juga yang ingin masuk ke kelas yang sama.

Seperti Dini yang berdiri di tengah antara Dhea dan Sasya. Ternyata posisi Alan juga sama, bahkan mereka sudah saling adu pandang dari jauh.

Ketiga gadis itu berhenti tepat di dekat pintu kelas.

"Gw masuk duluan,"ucap Dini sambil melirik sinis Alan yang juga ingin masuk ke kelas bersama beberapa rombongan nya itu.

Baru saja Dini maju selangkah, pundak nya tiba-tiba ditarik oleh Alan.

"Lo belakangan," balas Alan dengan nada dingin.

Lalu masuk ke dalam kelas dan di susul beberapa teman nya tadi.

"Mereka siapa sih? Perasaan kemarin cuma ada Andra sama Bara aja ini kok jadi makin banyak?," tanya Sasya.

"Mereka itu anggota geng motor," jawab Dhea sambil merangkul pundak Dini.

"Geng motor?."

"Iya, gw semalam chatingan sama Andra dan ternyata Alan itu ketua mereka, nama geng mereka itu, Araster" Jelas Dhea.

Dini terdiam sejenak, lalu tanpa berkata-kata lagi ia pun ikut masuk ke  kelas dan langsung duduk di bangku nya.

"Sasya lo sudah ngerjain tugas kan?,"tanya Dini sambil menengok ke Sasya yang duduk di samping nya.

"Eh ... hehe, sorry gw lupa," jawab Sasya menyengir.

"Dah gw duga," gumam Dini sambil mengeluarkan buku pelajaran nya dari tas.

"Ya maaf, habisnya semalam gw main sama anak anak sampai lupa waktu."

Dhea dan Dini sontak melotot ke arah Sasya kesal karena dia hampir saja keceplosan dan membongkar rahasia mereka.

"Anak anak? siapa Sya?," tanya Bara yang dari tadi menguping pembicaraan para gadis itu.

"Lo nguping?!," tanya Dini menatap tajam Bara.

"Eh kagak! gw cuma duduk di sini biar bisa dengar kalian, gak nguping sumpah."

"ITU SAMA AJA BEGO!!" timpal Dhea dan Sasya geram.

"Oh iya kah?," tanya Bara dengan polosnya.

"Anjirr, bukan teman gw,"gumam Andra.

"Tadi lo bilang apa? Anak an--"

"Selamat pagi!!"

Seketika semua murid di kelas itu terdiam dan duduk dengan tegap saat melihat guru yang paling di takuti itu masuk ke kelas mereka.

Talaskar [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang