.
.
.
.
~~~
*Happy Reading*"Wah.. wah.. wah.. coba kita lihat siapa yang datang berkunjung ini" ucap laki laki yang bertubuh tinggi itu.
Dan dia adalah Ricko, si pemimpin Geng motor Xlovenos. tadinya Ricko bersama Anggota nya sedang nongkrong di depan Markas. tiba-tiba melihat belasan motor Sport yang di bawa para gadis itu datang dan berhenti tepat di depan mereka.
dini melepas helm yang dia pakai lalu turun dari motor itu, seperti biasa tak ada siapapun yang tau wajah aslinya kecuali anak Talaskar.
Gadis itu melangkah mendekati Ketua Xlovenos yang berdiri dengan gaya angkuhnya itu. Sedangkan Dhea dan sasya baru saja turun dari motor di susul Dengan Anggota yang lain.
"Apa kabar?" tanya dini dingin.
"Tentu baik sayang, gak usah basa basi lagi yah ... langsung aja, sini," jawab Ricko, kedua tangan nya terangkat hendak memeluk pinggang gadis itu.
Namun dengan sigap dini memegang pergelangan tangan Ricko, memukul bagian siku dan langsung memelintir nya.
"Aw.. lepas!! Anjing!!" bentak Ricko.
Senyuman Miring terukir di bibir gadis itu, namun tak ada yang bisa melihat senyuman licik dini di balik kain hitam yang menutupi.
Dini melepas tangan Ricko dengan sedikit mendorong.
"Sialan lo!!" bentak Ricko sambil memegang tangan nya yang mungkin sedikit terkilir karena Dini.
Dini memakai sarung tangan yang dia bawa dari saku bajunya tadi. Sepasang mata tajam dini menatap sekeliling Markas itu.
"Lo kekurangan uang ya?" tanya dini, sambil menaikan sebelah alisnya menatap Ricko.
"Ya kali! Lo gila ya! Gw gak pernah kekurangan uang!"
"Kok markas lo kayak kandang sapi gini?"
"JAGA MULUT LO BANGSAT!"
Saat Ricko hendak memukul dini, gadis itu mengangkat tangannya.
"RATAKAN SEKARANG!"
"Waktunya kita bermain" ucap dhea dan Sasya dengan senyuman Miring di balik masker Mereka.
Bugh...
Bugh...
Bugh...
Dhea dan Sasya melawan Anggota yang selaras dengan mereka, yaitu dua Anggota inti Xlovenos, sementara setengah Anak Talaskar mengobrak-abrik markas itu sampai hancur. Dan Sisanya lagi melawan pasukan Xlovenos.
Sementara Ricko dan dini masih bertarung dengan sengit, laki laki itu sudah terkena beberapa pukulan dan tendangan dari sang ketua Talaskar itu.
Bugh...
"Argh shitt!" ringis cowok yang kini tersungkur ke bawah akibat menerima tendangan di bagian pipi nya.
Tulang pipi Ricko terasa nyeri karena dini saat itu memakai sepatu
Boots high heels nya."Upss ... sorry sakit ya? Sengaja kok" sindir dini.
Kakinya melangkah mendekati tubuh Ricko yang masih di tanah itu.
"Bangun lo" suruh dini dengan nada dingin nya. Sekarang ini dia berdiri tepat di samping Ricko.
Ricko bangkit, sambil terus memegang pipi nya. Wajah Ricko Terlihat banyak sekali lebam merah, dan juga sudut bibirnya yang sedikit sobek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Talaskar [End]
Ficção Adolescente{Belum di revisi} TALASKAR. Bila mendengar satu kata itu maka yang terbayang di pikiran mereka adalah sekelompok perempuan. Satu dari sekian banyak geng motor lainnya yang hanya beranggotakan perempuan. Tak ada satu pun lelaki di dalam geng itu. D...