Setelah sekitar satu jam perjalanan Akhirnya Dini dan kedua sahabatnya itu sampai di depan markas Talaskar.Dini keluar dari mobilnya lalu kembali menutup pintu mobil itu.
"Ganti baju gak nih?" tanya Sasya yang berjalan menghampiri Dini.
"Emang lo mau pakai seragam gini?" tanya Dini balik.
"Ya gak lah!"
"Nah itu tau" timpal Dini lalu melangkahkan kaki nya masuk ke dalam markas bersama Sasya.
"Tungguin woii!" seru Dhea berlari menyusul Sasya dan Dini yang sudah masuk ke dalam markas.
****
Kini mereka bertiga sudah mengganti pakaian seragam nya dengan pakaian yang biasa mereka pakai saat datang ke markas Talaskar.
Namun bedanya disini Dini dan yang lainya tak memakai masker penutup wajah, karena hari ini mereka cuma datang berkunjung.
Di satu ruangan ada Dini yang sedang duduk di sofa dan mendengarkan informasi yang di berikan Anggota nya itu. ruangan itu biasa di pakai Dini untuk membicarakan hal yang menurutnya penting. Dan disitu hanya ada Dini, Dhea, Sasya, dan laura.
"Gw dapat info kalau Araster itu pernah berurusan dengan salah satu Geng Motor yang lebih besar dibandingkan mereka" ucap Laura sambil menengok ke Dini.
"Geng lebih besar? Siapa?" tanya Dini penasaran.
"Avigator, cuma itu yang gw tau, kalau ketua nya gw gak tau siapa, intinya! Araster pernah menyerang ke markas Avigator, tapi Alan dan Anggota nya kalah" jelas Laura.
Dini terdiam sejenak, mendengar kata 'Avigator' itu seperti tak asing di pikirkan nya. Tapi siapa?
"Dini!"
Laura menghentak pundak Dini yang terbengong itu."Apa?!"
"Lo yang kenapa, kok bengong gitu?"
"Gak tau, jadi ... lo dapat info gak Alasan mereka kesini?" tanya Dini dengan nada datar.
"Kalau lebih jelas nya gw gak tau, tapi dari info yang gw dapet, Alan kesini karena menghindari seseorang"
Mendengar ucapan Laura, sontak Dhea, Sasya dan Dini serempak mengatakan.
'Seseorang?!'"Terus itu siapa?" tanya Sasya sambil mengerutkan kening nya heran. tak menyangka kalau Alan yang selama ini terlihat tenang dan baik baik aja, ternyata sedang menghindari seseorang?!.
"Nah itu dia yang gw gak tau!," sahut Laura sambil menyengir.
"Ck, ngasih info setengah-setengah mulu lo!" timpal Sasya.
"Yeee ... setidaknya gw dah dapat, itu pun susah nyarinya bego!" balas Laura ketus, memang menyuruh seseorang yang di percaya buat nyari info dari Araster gak semudah itu.
Dini sedari tadi hanya diam mencerna semua penjelasan dari anggotanya ini.
Sekarang ada dua hal yang belum terpecahkan.
"Siapa seseorang itu? dan kenapa gw gak asing sama Geng Avigator?" tanya Dini dalam hati."Din!, balapan yok!" ajak Laura dengan antusias.
"Kita berdua aja?" tanya Dini sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Lo berdua mau ikut gak?"
Laura menengok ke arah Dhea dan Sasya bergantian."Gak ah! gw disini aja lagi mager" tolak Dhea yang menyandarkan tubuhnya di punggung sofa itu.
"Gw juga nggak, mau Vidio call sama ayang beb gw"
Mendengar alasan Sasya, ketiga gadis itu berlagak ingin muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Talaskar [End]
Ficção Adolescente{Belum di revisi} TALASKAR. Bila mendengar satu kata itu maka yang terbayang di pikiran mereka adalah sekelompok perempuan. Satu dari sekian banyak geng motor lainnya yang hanya beranggotakan perempuan. Tak ada satu pun lelaki di dalam geng itu. D...