Part 10- butuh peresmian?

4.5K 430 12
                                    

.
.
.
.
.
.
~~~
*Happy Reading*

Senin. Hari dimana para pelajar mulai memakai kembali seragam nya setelah libur di hari minggu. Begitu pula Dini yang kini sudah siap dengan seragam Sma nya itu.

Ia tampak cantik dengan polesan make up tipis di wajahnya dan rambut pirang nya yang dibiarkan tergerai.

Dini baru saja selesai sarapan pagi bersama kedua orang tuanya dan satu abangnya itu. Sekarang ini dia berada di garasi mobilnya, disana juga ada Alex yang siap untuk berangkat ke kampus nya.

"Bang, tumben lo pakai style keren begitu, ada apaan nih?" tanya Dini sambil membuka pintu mobil nya.

Heran melihat penampilan Alex yang berbeda dari sebelumnya. "Mau ngedate," jawab Alex santai.

"Really?! Memang ada cewek yang mau sama lo?" sindir Dini sambil tertawa.

"Untung adek gw," gumam Alex yang langsung masuk ke mobil merah nya dan pergi meninggalkan garasi mobil itu.

Dini menghentikan tawanya saat abangnya itu pergi. "Abang gw sudah gak jomblo," ucapnya menghela nafas panjang.

Setelah itu Dini masuk ke dalam mobil nya dan segera pergi menuju Sekolah.

***

"HEH! BARANG GW ADA YANG HILANG!!" teriak salah satu siswa, yang berdiri di depan papan tulis.

"Apaan?" tanya Dhea heran melihat Ekspresi siswa itu yang terlihat kaget.

"Lo gak boleh tau! Ngaku woii! Sapa yang ambil barang gw?" ucap siswa itu sambil menatap satu persatu murid yang ada dikelas.

"Kek mana mau bantuin kalau gak tau barang lo yang hilang apa bego!!" sentak Dhea.

Seketika siswa itu terdiam, mulutnya tertutup rapat mendengar pertanyaan Dhea.

"Yakin bakal mau bantu nyariin?" tanya siswa itu ragu.

"IYA NYING!! BURU!" jawab semua murid disana dengan serentak.

"Yang hilang itu jarum gw," lanjutnya sambil menyengir.

Sedangkan Dhea, Sasya dan murid lainnya, menepuk jidat mereka masing-masing. "Ngapain juga lo bawa jarum ke sekolah?" heran Sasya.

"Ya gak papa sih ... cuma buat nusuk gigi kalau ada makanan yang nyangkut," jawab Siswa itu dengan santai.

"GOBLOK!" timpal semua murid di kelas itu.

Ceklek.

Suara pintu yang di dorong dari depan membuat semua murid dikelas itu menengok ke pintu dengan wajah yang serius, mereka pikir kalau yang masuk itu adalah guru killer yang jadwal mengajar hari ini.

Beberapa detik kemudian helaan nafas lega terdengar dari mulut mereka semua saat melihat ternyata Dini lah yang membuka pintu itu.

"Gw terlambat kah?" tanya Dini heran.

"Gak, kok sayang ... kamu cuma terlambat masuk ke hati akyuh," sahut Siswa yang masih berdiri di depan papan tulis. Para siswi di sana berlagak ingin muntah mendengar gombalan receh Siswa itu.

Dini hanya geleng-geleng kepala saja, siswa itu beruntung karena suasana hati nya hari ini sedang baik. Ia hendak melangkah menuju bangku nya, namun seketika terhenti.

"Lah. Sya lo duduk di sana?" tanya Dini kaget melihat sahabat nya itu berpindah tempat duduk di sebelah Bara.

"Gak apa-apa, cuma mau duduk disini aja."

Talaskar [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang