✨01

83.7K 7.9K 143
                                    

Hai makasih udah baca part
Yang pertama🥺

.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Cia kini sedang duduk dikamar menunggu kedatangan Daddy nua. Kini dia berulang tahun yang ke-5, artinya Daddy nya akan datang mengunjungi dirinya lagi setelah sekian lama.

"Bibi apakah Daddy sudah datang?" Tanya Cia kepada perias, yang ke-50 kalinya.

"Belum Nona, kemungkinan Tuan sedang di jalan" balas Wanita itu dengan tersenyum lembut.

Cia yang mendengarnya tersenyum sumringah, dirinya tidak sabar Daddynya akan datang "lagi". Cia bersenandung kecil dan sesekali mengomentari rambut coklatnya yang di kepang.

"Bibi jangan lupa di atasnya kasih jepit candy!"

"No Bibi! Aku mau yang itu!"

"Bibiii yang coklat saja aku gamau yang bunga!"

"Bibi apakah Daddy udah datang?" Ucap Cia karena melihat Bi Innah yang memasuki kamarnya.

"Iya Nona, Tuan sedang duduk disofa" ucap Bibi Innah.

Sontak saja Cia menuruni kursi riasnya menghiraukan hiasan rambutnya yang belum selesai. Cia juga menghiraukan teriakan-teriakan Pelayan-pelayan yang melihat Cia berlari menuju tangga. Rakka menatap khawatir anak perempuan satu-satunya, saat Cia ingin menuju tangga dirinya terjatuh karena tangga yang licin.

Rakka langsung berlari melihat anaknya yang terguling guling dengan bersimbah darah di kepalanya. Bahkan pelayan yang disana berteriak memanggil Cia sembari berlari ke arah tangga. Rakka langsung mengendong Cia lalu menuju mobil dan melajukannya dengan kecepatan diatas rata rata menuju rumah sakit.

"Daddy??" Lirih Cia.

"Kamu bertahan ya sayang! Jangan tutup mata kamu!" Ucap Rakka dengan tegas seolah perintah.

Cia tersenyum tipis,
"Daddy Cia sayang Daddy" lirih Cia dan menutup matanya.

Rakka yang melihat Cia menutup mata berteriak memanggil Cia.

"JANGAN SAYANG, BUKA MATA KAMU! CIA BUKA MATA KAMU CIA! CIA!" Teriak Rakka.

Rakka dengan kesetanan melajukan mobilnya, Rakka yang terkenal dingin kini mengeluarkan air matanya diiringi isakan yang keluar dari mulut rakka. Sesampai disana Rakka mengendong Cia lalu memasuki kawasan Rumah Sakit.

"DOKTER CEPET SELAMATKAN ANAK SAYA!" Teriakan Rakka membuat Suster dan Dokter berbondong-bondong membawa Cia ke UGD.

Rakka terduduk dilantai dengan menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya dan mulai menangis dalam diam. Bahkan orang-orang yang lewat tertegun melihat pria yang dijuluki "berhati iblis" menangis karena anak kecil yang mereka tidak ketahui siapa.

::::::::::::::::::::::

Dihotel berbintang lima kini sedang ramai karena pesta ulang tahun anak dari perusahaan tersukser nomor dua. Bahkan perayaan tersebut dibilang mewah dan ramai, banyak orang orang penting disana. Aira dengan senyum lebarnya dan di kawal oleh kedua Sahabatnya dan juga Adiknya beserta Sahabat Adiknya.

"Aira seneng banget!" Antusias Aira dengan senyum lebarnya.

"Seneng banget Kak? Kalo gitu Kakak duduk disini ya, nanti capek!" Ucap Gio dan di angguki oleh Aira.

Mereka menduduki meja yang sudah tersedia nama-nama mereka. Pesta belum dimulai karena masih ada yang belum datang,setelah 10 menit akhirnya pesta dimulai. MC maju di atas panggung dengan beserta intronya.

"Baiklah kini kita akan panggilkan ratu kita kali ini Aira! Beri tepuk tangannya!" Ucap Mc itu.

Aira dengan semangat maju ke atas panggung bersama Gio, Aira maju dan memegang micnya.

OH NO! JADI BOCAH? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang