✨32

17.8K 2.1K 82
                                    

HALOO! Makasihhh lo guys! Karena
Kalian, pembaca cerita ini dah
300 K, sangat bangga saya, btw
Makasih ya dah baca partku
Yang ke-32!!!
ENJOY!!

.
.
.
.
.
.
.

"Nama temen kakak siapa emang?" Tanya cia.

Elle dan liona tersenyum getir,
"Aira" ucap mereka serempak.

Cia tersenyum lebar dalam hatinya, ini kesempatannya untuk bertanya dimana keluarganya berada.

"Namanya baguss, keluarga kakak aira dimana?" Ucap cia membuat elle dan liona serempak menoleh ke arah cia.

"Kenapa ya cia? Kok?" Curiga elle membuat cia berkeringat dingin.

"Ah... cia bingung aja hehe..." gugup cia.

"Hah? Bingung kenapa emang?" Tanya liona.

"Itu... cia pernah main sama kak aira! Iya!" Ucap cia.

Elle dan liona saling menoleh lalu mengangguk tanpa curiga, cia bernafas lega takut ketauan. Sangat susah untuk mengelabui mereka, butuh tenaga otak yang sangat banyak.

"Jadi... keluarga kak aira dimana?" Tanya cia.

"Mereka ke los angeles" ucap liona.

"Kenapa?" Tanya cia.

"Terlalu banyak kenangan disini dengan aira, bahkan yang paling terpukul itu adiknya, gio" lirih liona.

"Iya gw masih ingat dimana gio yang paling terpukul di antara yang lain" ucap elle seraya memukul dadanya pelan.

"Aira itu sangat berharga buat gio, lo ingat na? Gio bahkan rela bolak balik demi keinginannaira, bahkan gw kira kalo aira adeknya bukan kakaknya" ucap liona seraya terkekeh.

Sedangkan cia hanya menundukkan kepalanya, ia tidak tau bahwa gio akan sangat terpukul kepergiannya. Cia mengepalkan tangan untuk mencegah air matanya, bagimana sekarang? Atau ia harus mengaku bahwa ia cia? Tetapi keluarganya dan sahabatnya itu sangat menentang fantasi.

"Kak, kakak percaya transmigrasi?" Tanya cia.

Sontak saja kedua sahabat aira itu tertawa keras, liona dan elle tertawa seraya menggelengkan kepalanya. Para bodyguard pun ikut menggelengkan kepala mendengar pertanyaan yang terlontar di mulut cia.

"Hahaha, fantasi itu bohong cia" ucap liona seraya tertawa.

"Cia, kau sama dengan aira yang selalu percaya dengan fantasi!" Ucap elle seraya menggelengkan kepalanya.

Cia menghele nafas, sudah ia bilang bahwa sahabatnya tidak akan percaya dengan omongannya. Elle dan liona mengusap kepala cia dengan lembut, cia mendongak menatap kedua orang itu bergantian.

"Kami pergi dulu ya cia" Pamit liona.

Cia mengerucutkan bibir, padahal ia sangat kangen kebersamaan dengan mereka. Elle yang melihat ekspresi cia mengendong cia seraya menciumi pipi cia, cia tertawa geli karena ciuman elle yang baginya menggelitik.

"Hahaha udah kak elle!" Tawa cia.

Liona tertawa kecil ia ikut menciumi pipi cia, hati cia seketika menghangat. sungguh ia sangat merindukan pelukan seperti ini, cia tertawa geli karena ciuman liona yang tidak berubah selalu geli.

"Hahaha udah kakak-kakak! Hahahaha!" Tawa cia.

Mereka berdua menghentikan aktifitas mereka, elle dan liona tersenyum lembut kepada cia dan dibalas oleh cia juga.

"Nanti lain kali kakak-kakak bakalab kesini lagi kok" ucap liona membuat cia berbinar.

"Serius?!" Girang cia.

OH NO! JADI BOCAH? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang