✨06

60.7K 6.2K 105
                                    

Hai! Makasih udah baca
Partku yang ke 7!!

.
.
.
"Perguso kok lucuuu iih!" Ucap Cia dengan mencubit cubit telinga Perguso. Aiden dan Rakka hanya menatap kucing Persia tersebut dengan datar, sudah lebih 1 jam Cia bermain dengan Perguso. Berlari- lari, main kejar-kejaran, main ibu dan anak lah. Aiden dan Rakka bahkan sudah manatap malas Perguso dan Cia.

"Maaf ya non, waktunya Perguso untuk tidur" ucap pelayan pribadi khusus Lerguso- Bi Risa.

Cia menatap Bi Risa cemberut lalu memilih duduk di sofa dengan menempelkan tangannya di dada. Mereka hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Cia, Cia menatap Daddy-nya lalu ide muncul di otaknya.

"Daddy..." manja Cia membuat Rakka berjaga-jaga.

"Yes baby?"

"Cia mau es cream..." manja Cia dengan puppy eyesnya.

"Ga, Cia baru sembuh!" Tolak Aiden.

"Cia lagi ga ngomong sama Abang! Cia lagi ngomong sama Daddy tau!" Kesal cia lalu mengoyangkan tangan Rakka.

"Pliss Dadd give me ice creamm" manja Cia dan dapat gelengan oleh Rakka.

"Bener kata Abang, kamu lagi sakit" ucap Rakka membenarkan ucapan Aiden.

Cia menatap tajam Aiden dan dibalas juluran lidah oleh Aiden. Cia langsung berkaca-kaca lalu menatap Daddy-nya dengan bibir yang sudah melekung kebawah, Aiden meneguk ludah kasar dan tiba-tiba...

"HUAAAA DADDYYY HIKS! ABANG DADDY HIKS!" Ucap Cia dengan menunjuk Aiden.

"Aiden, motor kamu Daddy sita!" Santai Rakka membuat Aiden membulatkan matanya.

"GABISA GITU DONG DAD! Wahh bocah lu ngadi ngadi!" Ucap Aiden.

"Jaga kata-katanya" peringat Rakka dan dibalas anggukan lemah oleh Aiden.

"Motor bohay gw" gumam lirih Aiden.

"Cia, kamu beneran bisa bahasa inggris?" Tanya Aiden tidak yakin.

"IHHH IYA ABANG! Cia kan suka buku..." ucap Cia dengan menatap ke arah kanan.

"Cia tidur" Titah Rakka.

"Tapi Cia pengen jalan-jalan Daddy" rengek Cia.

"Udah jam 3 Cia, kamu tidur aja ya!" Bujuk Rakka dan diangguki lemah oleh Cia.

Cia merencanakan siasat jahat, dan kali ini pasti akan berhasil. Cia akan membuat rencananya dengan semaksimal mungkin, semaksimal otak Cia. Cia berjalan ke arah lift di ikuti oleh Aiden. Dia tidak bisa menaiki tangga karena tangga tersebut sudah di hancurkan dan di ganti oleh lift.

Sesampai dikamar Cia menatap sekeliling kamarnya, warna yang di cat warna pink dan yang lain-lain serba pink. Cia menatap girang lalu melompat kasurnya dan tidur telentang. Dia sangat merindukan kasur empuk tetapi tidak apa kini dia memiliki kasur baru yang lebih empuk dari kasurnya dahulu. Aiden geleng-geleng kepala lalu membenarkan posisi Cia, menyalakan AC, menyelimuti Cia, dan tidak lupa ciuman yang mendarat di dahi Cia.

"Tidur ya" lembut Aiden dan di angguki Cia.

Terdengar dengkuran halus membuat Aiden beranjak dari kasur Cia lalu pergi keluar dari kamar Cia. Saat sudah keluar Cia membuka matanya kembali lalu duduk di kasurnya menunggu Daddy dan Abangnya pergi, selang beberapa menit akhirnya suara deru mobil membuat Cia tersenyum lalu beranjak melihat ke jendela.

Disana ia melihat Mobil Daddy-nya sudah pergi meninggalkan perkarangan rumahnya, Cia tinggal menunggu Bi Innah yang akan datang ke kamarnya untuk mengecek. Cia yakin pasti Bi i
Innah datang untuk mengecek, dia tidak akan kembali memasuki lubang yang sama seperti kejadian di rumah sakit. Cia langsung membenarkan posisi tidurnya lalu menghalu sebentar berharap setelah berhalu Bi Innah datang lalu mengeceknya terus pergi dari kamarnya.

OH NO! JADI BOCAH? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang