✨12

37.8K 4.3K 131
                                    

Hai! Makasih ya dah baca
Part aku yang ke-13!!
Enjoyy!

.
.
.
.
"KAKEK CURANG!"

"Kamu yang bodoh"

"GAMAU POKOKNYA KAKEK KALAH HIKS"

"Ck... kau payah Cia" ejek Jorhan membuat Cia tambah menangis.

Mereka bermain ular tangga, dan Cia tertinggal jauh, Kakeknya yang sudah di nomor 100, sedangkan Cia masih di 56. Jorhan memang melakukan sedikit kecurangan, sedikit oke?. Mereka sedang bermain di halaman belakang ditemani Perguso yang sedang bermain dengan ular Korhan yang jinak. Entahlah, mereka dengan mudah bisa akrab, biasanya kucing yang akan mengejar.

"Pokoknya Kakek kalah! Cia hukum Kakekk... hem..." ucap Cia membuat Jorhan memutar bola mata malas.

"Pokoknya Kakek! Hem..." pikir Cia lagi.

"Apa Cia?" Tantang Jorhan karena dia tau Cia masih belum tau hukuman yang pantas untuk Jorhan.

Cia menatap sejenak Kakeknya, lalu sebuah ide cermelang datang. Cia dengan cepat berdiri lalu menyeret Kakeknya keruang pakaian pelayan. Jorhan yang merasakan hawa kesialan pun menatap Cia, Cia yang ditatap menampilkan senyuman manisnya lalu berjalan mengambil baju pelayan dan menyodorkan ke Jorhan. Jorhan yang kebingungan hanya menatap Cia dengan raut bingung, Cia memutar bola matanya malas karena merasa Kakeknya lemot.

"Iihh... Kakek kok lemot sih! Ini Kakek pake ini sebagai hukumannya!" Tantang Cia membuat Jorhan membulatkan matanya.

"Engga engga! Cia kamu jangan ngada-ngada!" Tolak menyah Korhan membuat mata Cia berkaca kaca.

"Hiks... Kakek ga sayang lagi sama Cia?" Tangis Cia membuat Jorhan menghela nafas dan menutup matanya dan membukanya lagi agar rilex.

"Ya ya Kakek akan pakai" pasrah Jorhan membuat Cia menatap binar Kakeknya.

"YEY! Terus kita ke taman Kakek! Biar mereka liat juga kalo Kakek lucu!" Binar Cia membuat Jorhan melemas seketika.

"Hancurlah imageku" lirih Jorhan.

Jorhan dan cia memang sudah diketahui publik mereka adalah Kakek dan Cucu. Namun mereka tidak tau itu Cucu kandung atau cucu angkat karena memang Jorhan hanya mempunyai cucu laki laki.

Jorhan memakai baju pelayan tersebut dengan kasar dan mengerutu. Setelah selesai berpakaian dia keluar dari ruang ganti dan terpampanglah dirinya yang seperti bencong. Semua pelayan dan bodyguard menunduk menahan tawanya karena melihat tuan mereka.

"CK... Tertawa saja!" Kesal Jorhan membuat pelayan dan bodyguard tertawa kecil.

Cia menatap binar Kakeknya membuat kekesalan Jorhan mengurang, Cia menyeret Kakeknya hingga keluar rumah. Jorhan hanya pasrah karena mereka sudah keluar dari kawasan rumah, banyak orang yang berlalu lalang tertawa keras, namun ada yang tertawa kecil karena Jorhan adalah Bosnya (takut di pecat yaa?).

Mereka yang berlalu lalang dengn cepat mengabadikan momen itu. Jorhan hanya menatap Cia pasrah, pasti akan ada berita "Jorhan memakai baju pelayan karena tantangan dari cucunya, image Jorhan sudah hancur" dengan cepat Jorhan menggelengkan kepalanya tidak mau itu terjadi. Dia akan menutup mulut mereka agar dirinya tidak malu saat menghadiri rapat nanti, tidak lucu jika dirinya di ejek-ejek oleh para pengusaha pengusaha lain.

"Kakek lucu!" Celetuk polos Cia membuat Jorhan ingin rasanya menenggelamkan Cia sekarang.

"Pulang ayo!" Ajak Jorhan dan di angguki Cia.

"Ayo, Cia kasian sama Kakek, mukanya udah merah tuh, Kakek malu atau sakit?" Ejek Cia membuat Jorhan menggigit pipi Cia membuat sang punya pipi menjerit.

OH NO! JADI BOCAH? (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang