Hai! Maaf ya baru update soalnya
Ga mood:( oh iya makasih ya dah
Baca partku yang ke-19!!
Enjoyy!.
.
.
.
"Jangan paksa cia ingat masa lalunya" ucap aiden"Ya" balas mereka lalu kembali melihat cia.
"dad liat aja, cia inget sesuatu pas cholas bilang tatapan dingin dan datar dari anak itu cia langsung kesakitan" ucap nathan.
"Kemungkinan sesuatu terjadi kepada cia selama 6 tahun di dalam rumah itu" lanjut nicholas dan di angguki oleh nathan.
"Ya... sepertinya sesuatu terjadi kepada cia, tapi kenapa semua pelayan dan bodyguardku tidak ada yang curiga? Dan daddy penasaran saat cia tersenyum senang datang kepadaku, dahulu saja dia tidak pernah menampakkan senyuman kepadaku" ucap panjang lebar rakka membuat si kembar dan riko terkajud.
"Waw... daddy duda bisa ngomong panjang ya" bisik nathan kepda nicholas dan dibalas geplakan oleh aiden.
"Atau selama ini anaknya dia itu yang mengantikan cia?" Ucap aiden membuat semua didalam kamar itu kecuali cis tentunya menoleh ke arah aiden.
"Tidak mungkin! Pasti salah satu bodyguardku akan memberi tahu jika ada seseorang yang mencurigakan" balas rakka membuat mereka terdiam dengan pikiran berkecamuk.
"Kayaknya kita harus ngi-
Ucapan nathan tergantung karena sebuah ketukan pintu membuat mereka menutup kembali mulut mereka. Satt terbuka, terpampanglah seorang bodyguard yang dalam keadaan ngos ngosan.
"Maaf tuan, tapi didepan ada seorang pengkhianat yang baru saja keluar dari rumah, dan saya menemukan sebuah flashdick" ucap bodyguard tersebut dan menyodorkan benda mati itu.
Pelayan disana menyodorkan laptop yang sering rakka pakai, rakka dengan cepat menghidupkan laptop tersebut. Rakka menatap pelayan dan bodyguard tersebut seraya menatap mereka seolah mengusir dan langsung diangguki sopan oleh mereka. Saat membuka flashdick tersebut terdapat sebuah video mereka tadi yang diskusi, dengan cepat rakka menutup laptop itu dengan kasar lalu membanting laptopnya.
"Sial! Mereka menang cepat!" Dingin rakka.
"Kita tidak bisa tenang jika begini, kita harus" ucap aiden, lalu aiden berjalan membisiki rakka.
"Membuat sebuah markas yang jauh" bisik aiden dan di angguki oleh rakka.
Si kembar yang penasaran hanya menampilkan raut wajah bingungnya, aiden mengerutu kecil lalu membisiki adik adiknya itu.
"Oke sepertinya rencana ini akan menarik" ucap pelan nathan yang didengar oleh mereka.
"Eungh..." lenguh cia dan membuat mereka langsung mendekati cia.
"Ingat jangan paksa!" ingat aiden dan di angguki oleh mereka.
"Are you okey?" Tanya rakka dan dibalas gelengan oleh cia.
Saat cia ingin duduk langsung dibantu oleh aiden, aiden memberi air putih dan langsung diteguk oleh cia.
"Daddy" gumam cia.
"Yes baby?"
"Cia takut tadi cia li-liat ada mata,matanya serem daddy" lirih cia dengan ketakutan.
Jujur saja selama 15 tahun dirinya yang asli hidup tidak pernah disuguhi tatapan mengerikan itu. Dirinya biasanya akan disuguhi tatapan lembut dari orang orang sekitar. Cia menutup mukanya dengan kedua tangannya dan sedikit bergetar, dia sangat takut dengan mata tajam itu. Rakka yang bingung cara untuk menenangkan bocah hanya menepuk pelan punggung belakang cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH NO! JADI BOCAH? (TAMAT)
Fantasia[Diharapkan Follow dulu baru baca!! Makasihhh!!] [SEDANG REVISI!] [Jangan copas lah, dah gede] [MASIH LENGKAP] :::::::::::::::::::::::: Bagaimana jadinya jika seorang cewe polos bertransmigrasi ke tubuh bocah berumur 5 tahun? Syaira Olivando atau Ai...