ADA PERUBAHAN ALUR CERITA!
TIM BARU BACA ATAU
BACA DARI ULANG?
***
Suara dering dari ponsel Ansel menyita perhatian mereka. Si pemilik ponsel segera mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja yang tertindih oleh ponsel temannya.
"Jangan berisik gua mau angkat telpon!" ucapnya pada teman-temannya.
"Kenapa mah?"
"Ansel, bisa pulang sekarang ga? Ada yang mau Mamah bicarain sama kamu."
"Oke! Ansel langsung otw."
"Hati hati."
Ansel jadi terdiam dengan segala pertanyaan di benaknya. Kenapa mamah tiba-tiba sok serius ya?
"Kenapa lu, An?" tanya Alfan melihat wajah Ansel seperti orang kebingungan.
Ansel beranjak dari duduknya, "Gua pulang duluan ya kawan ada urusan keluarga."
Setelah kepergian Ansel. Agam menatap temannya satu persatu. Aksi tebak menebak pun akan terjadi.
"Gua tebak si Ansel lagi ada masalah," ucap Agam menebak.
"Kalau kata gua si Ansel mau di marahin sama mamahnya," tebak Alfan.
"Gausa pada sotau dulu lu pada," ucap Bima, "Positif thinking dulu mungkin mau di jodohin kek di film film gitu."
"Ya kalau gitu mah keenakan si Ansel," ujar Rafi.
Agam menoyor kepala Rafi. "Enak naon na anying?"
"Enak lah ga usah pusing mikirin cewek, kan udah di jodohin tinggal terima aja."
🦋🦋🦋
Mobil Ansel memasuki pekarangan rumah. Rumah berlantai dua itu nampak ramai seperti ada tamu. Ansel menatap mobil berwarna putih yang terparkir di halaman rumahnya, itu bukan mobil milik orangtuanya.
"Ada tamu papa mungkin" monolog Ansel.
Cowok dengan celana hitam pendek di atas lutut itu melangkahkan kakinya memasuki rumah. Ansel tersenyum manis pada Mamah dan Papahnya terutama pada tamu itu.
Ansel duduk disebelah papanya. Pandangannya terfokus pada perempuan yang duduk berhadapan dengannya.
"Ansel, kenalin ini Om Rega sama Tante Linda. Mereka temen Mamah sama Papah." Ika memperkenalkan tamunya.
"Aduh, ganteng ya Ansel!" puji Linda.
Baru sadar dia kalau gua ganteng. Batin Ansel.
"Nah Ansel, kalau ini namanya Olivia anaknya Om Rega sama Tante Linda." Danu beralih memperkenalkan seorang gadis cantik yang sedari tadi menyita perhatian Ansel.
Ika menyenggol bahu Ansel seraya berkata, "Kenalan sama dia,"
"Udah disebutin kan tadi namanya sama papa," ucap Ansel.
Ika melebarkan bola matanya membuat Ansel tersenyum dengan terpaksa ia mengulurkan tangan pada Olivia namun gadis itu hanya diam menatapnya dengan bingung.
Linda menarik tangan anaknya itu agar membalas jabatan tangan Ansel.
"Gua Ansel," ucap Ansel tersenyum tipis.
"Aku Olivia, salam kenal Ansel." Olivia tersenyum manis membuat Ansel menatapnya dengan lamat-lamat.
"Ekhem!" deheman Danu membuat Ansel tersadar dan segera melepaskan jabatan tangan seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ansel ke kamar dulu ya pah," Ansel beranjak dari duduknya namun lengannya ditarik oleh Danu membuat Ansel kembali duduk.
"Kamu ini gimana sih masa ada tamu pergi ke kamar gak sopan," ucap Danu.
Cowok itu menyadarkan badannya ke sofa. Lebih baik nurut daripada harus di coret dari kartu keluarga.
"Kita langsung saja ke inti pembicaraannya, Danu," ucap Rega.
"Ansel, kedatangan Om Rega sama Tante Linda kesini itu mau kamu jadi menantunya," ujar Danu membuat Ansel merubah posisi duduknya, sangat tegak.
"Maksudnya Ansel nikah gitu sama dia?" Ansel menunjuk Olivia dengan dagunya.
"Lebih tepatnya Om jodohkan kamu sama anak Om, Olivia." sebut Rega.
"Kenapa di jodohin? Emang ini zaman Siti Nurbaya?" ucap Ansel tak segan Ika mencubit tangan anak semata wayangnya.
"Kamu gak boleh bicara seperti itu, Ansel. Kita juga gak maksa kamu buat langsung nerima perjodohan ini, kita kasih kamu waktu untuk berfikir," tutur Ika mengelus rambut Ansel.
"Olivia mau dijodohin sama Ansel, nak?" tanya Ika namun Olivia hanya terdiam.
"Liv, itu di tanya sama Tante Ika jawab dong," tegur Linda pada anaknya.
Olivia melirik Rega dan Linda yang tengah tersenyum padanya lalu ia beralih menatap Danu dan Ika keduanya pun tersenyum seperti mereka menginginkan jawaban setuju soal perjodohan ini. Namun Olivia memberanikan menatap Ansel, cowok itu hanya menampilkan wajah datar.
Ansel menggeleng pelan pada Olivia berharap cewek itu peka dengan kodenya.
"Olivia ikut pilihan mamah sama papah aja."
🦋🦋🦋
Sejak saat itu Ansel dan Olivia memutuskan untuk menerima Perjodohan itu, eh ralat, mereka mencoba untuk menerima takdir. Sejak saat Olivia datang kerumahnya, gadis itu selalu menyita pikiran Ansel. Setiap saat Ansel selalu teringat pada gadis itu, namun lagi-lagi ini persoalan perasaan. Ansel tidak bisa menyangkal perasaannya bahwa ia tidak mencintai Olivia.
"Ansel, papa percaya kamu laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Papa, yakin kamu gak bakal menyia-nyiakan Olivia," ujar Danu memberikan harapan lebih pada anak remaja itu.
Ansel terduduk diam di atas sofa dengan pikiran yang terkecamuk kemana-mana.
"Ansel, kamu dengerin apa kata papa, kan?" tanya Ika memastikan.
Ansel tersadar dari lamunannya. "Iya mah denger,"
"Kamu belum punya pacar, kan?" Ika bertanya.
Namun Ansel terdiam. Ansel menyukai seseorang namun itu bukan Olivia. Ansel ingin jujur tetapi takut akan dengan kenyataan nanti.
"Ansel, mama tanya kamu udah punya pacar belum?" tanya Ika untuk kedua kalinya.
Ansel menggeleng. "Belum mah,"
Danu menepuk-nepuk pundak anaknya. "Bagus dong, kamu jadi gak ada alasan untuk nolak Olivia? Lagian kamu mau nyari cewek kayak gimana lagi?"
"Mulai sekarang kamu harus jadiin Olivia sebagai prioritas kamu ya!"
A.N.S.E.L.A.L.E.X.I.A

KAMU SEDANG MEMBACA
ANSELOVIA
Любовные романы❗ PERUBAHAN ALUR CERITA ❗ BAGIAN Tigerangers || Spin of story RAJA BUMI | °°° Kita tidak saling mengenal namun semesta mempersatukan kita. Disaat perasaan menolak namun takdir tidak bisa di tolak. "Gue cinta perempuan lain tapi gue benci lo deket sa...