DIA MULAI BERANI

724 24 0
                                    

Tigerangers 990

Rafa Adinata
BANG KE MARKAS
SEKARANG CEPAT!!

Rafi Adinata
Kenapa sih lu?

Rafa Adinata
ADA MATA MATA!

Bima Bryan
Siapa?

Putra Adinggara
Kesini aja bang!

Rafa Adinata
Gue sama si putra cuma
berdua anjir takut.

Alfan Arsenio
Payah!
Otw dari rumah.

Rey Antarputra
Otw.

Gading Alderand
Gue udh kirim ank sblh.


Agam Aziel Wijaya
Don't panik

Rafa Adinata
Lo ga ada di posisi gue!

Agam Aziel Wijaya
Lah iya gue lagi nemenin
mami shopping.

Rafa Adinata
Lo bang ga nolongin gue?

Agam Aziel Wijaya
Emang kita kenal?

Rafa Adinata
Gue sumpahin si Cahaya
jadi pacar gue besok!

Agam Aziel Wijaya
Jangan gitulah anjing.


🦋🦋🦋

Ansel beserta gerombolannya - Tigerangers berbondong-bondong menuju markas mereka dengan kecepatan motor yang terbilang cukup cepat. Di persimpangan jalan mereka saling bertemu sehingga beramai-ramai sampai di markas.

Nampak dari luar markas sudah ada motor milik Putra dan Rafa. Ansel membuka pintu markas dari baja itu namun pintu besar tersebut susah untuk di buka.

"PUTRA LO DI DALEM?"

"RAFA LO DENGER SUARA GUE GA!!?"

"Kita dobrak aja pintunya!" usul Bima lalu dalam hitungan ketiga mereka berhasil mendobrak pintu baja tersebut hingga rusak.

Rafa dan Putra terkaget-kaget. Kedua bocah itu tengah asik bermain PlayStation seolah merasa tak berdosa telah membuat para seniornya khawatir. Sedangkan mereka mengecek setiap sudut markas.

"Bang, kalian cari apa?" tanya Putra.

"Kata lo berdua ada mata-mata disini! Kita mau nangkap dia!" jawab Alfan

"Mana mata-matanya?? Dia kabur??" tanya Ansel.

"Ga ada mata-mata disini," jawab Rafa.

"HAH?!" seru mereka.

"Ga ada mata-mata, ga ada orang yang mencurigakan," ulang Rafa.

"HAH!!?" pekik mereka lebih kencang.

"WOY MANA MATA-MATA YANG NGINTAI MARKAS KITA MANA?!!" suara kencang yang amat familiar itu memenuhi markas. Agam, dengan tongkat baseball di tangannya menatap mereka satu perasaan. "MANA ORANGNYA BIAR GUE PUKUL SAMPAI MATI!"

Bima menepuk pundak Agam. "Sabar Gam sabar.."

Ansel sudah lelah dia terduduk di sofa panjang. "Coba jelasin kejadian yang sebenarnya, Rafa, Putra."

ANSELOVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang