Handphone Ansel terus berbunyi sejak tadi, mengganggu kenyamanan teman-temannya yang tengah tertidur.
"Berisik!" komentar Gading. "Jawab napa apa susahnya?"
Mau tak mau, Ansel menjawab telepon dari nomor tidak kenal. "Lo siapa?" tanyanya langsung pada orang itu.
"Ansel, ini aku Olivia."
"Ngapain nelpon?"
"Ansel besok kita bisa ketemu gak?"
"Gua sibuk!"
"Sibuk ngapain? Bukannya besok sekolah libur ya?"
"Bukan urusan lo!"
🦋🦋🦋
Olivia menatap nanar ponselnya. Olivia sengaja menelpon Ansel agar hubungannya lebih dekat, Olivia juga sengaja mengajak Ansel untuk bertemu esok karena ada hal serius yang harus ia bicarakan berdua. Persoalan perjodohan, itu bukan hal main main.
"Ansel cuek banget sih."
"OLIVIA AYO TURUN KITA MAKAN MALAM!" teriak Linda dari dapur.
Olivia beranjak berdiri, tangannya membuka knop pintu. Gadis dengan celana pendek hitam itu menuruni anak tangga dengan langkah lesu.
"Ayo makan sayang," ucap Rega.
Linda menatap anak semata wayangnya itu dengan tatapan penuh selidik. "Kamu kenapa cemberut? Ada masalah apa?"
Olivia menggeleng. "Gapapa"
Rega tersenyum hangat pada anaknya. "Kalau gapapa kenapa cemberut gitu, hm?"
Olivia menyandarkan tubuhnya. Selera makannya hilang begitu saja.
"Olivia gamau dijodohin,"
Rega dan Linda saling pandang satu sama lain. Olivia tidak mungkin membatalkan perjodohan itu begitu saja tanpa ada alasan yang jelas.
"Kenapa? Ansel jahat sama kamu?" tanya Linda mengelus puncak kepala anaknya.
Olivia menggeleng.
"Terus kenapa? Olivia gak suka sama Ansel?"
Lagi lagi Olivia menggeleng. "Ansel cuek ke Olivia."
"Wajarlah Ansel cuek ke kamu, namanya juga baru kenal pasti dia cuek," ucap Rega.
"Tapi ini cueknya cuek banget, apa Ansel udah punya pacar ya?"
"Kalau Ansel udah punya pacar gimana?"
🦋🦋🦋
Ansel menatap malas pada sang mamah yang mondar-mandir sedari tadi didepan matanya seraya mengeluarkan segala unek-uneknya. Lagi dan Lagi yang Ansel dapatkan hanya omelan.
"Mama, kan udah ngingetin kamu jangan cuek ke Olivia! Kamu ga boleh cuek ke tunangan sendiri!"
Seolah tak menghiraukan ucapan Ika, Ansel menyumpal telinganya dengan earphone. Cowok itu asik scroll media sosial.
"Ansel! Astaga!!" Ika tak segan-segan menarik earphone itu dan melemparnya. Ansel menatap Ika, jengah. Wanita selalu ingin didengar dan dilihat.
"Mah, udah dong marah marahnya, Ansel capek tau dengernya."
"Kamu pikir mama gak capek apa dari tadi ngomong terus marahin kamu, tapi gak di dengerin!?"
Ansel menghela nafas. "Mau mama apa?"
"Mama mau kamu segera tunangan sama Olivia!"
Ansel melotot detik itu juga kemudian bangkit dari duduknya. Ia berseru. "Ansel ga suka sama Olivia!"
"Kenapa gak suka!?" Ika bertanya garang.
"Rasa suka itu bisa datang tiba-tiba kalau kamu selalu dekat dengan, Olivia," ucap Ika.
"Tapikan Ansel gak deket sama Olivia!"
"Makanya coba dulu, jalani aja dulu!"
Ansel menatap Ika dengan tatapan sulit diartikan. Ika menatap pada Ansel, menautkan sebelah alisnya. "Kenapa kamu lihatin Mama kayak gitu? Mau di colok itu mata hah!?"
Ansel berdecak sebal lalu melenggang pergi begitu saja keluar dari rumahnya.
"ANSEL JANGAN PERGI MAIN KAMU! MAIN TERUS DARI PAGI!"
"BODO AMAT!"
A.N.S.E.L.A.L.E.X.I.A

KAMU SEDANG MEMBACA
ANSELOVIA
Romance❗ PERUBAHAN ALUR CERITA ❗ BAGIAN Tigerangers || Spin of story RAJA BUMI | °°° Kita tidak saling mengenal namun semesta mempersatukan kita. Disaat perasaan menolak namun takdir tidak bisa di tolak. "Gue cinta perempuan lain tapi gue benci lo deket sa...