Ansel memasuki pekarangan sekolah SMA Pamor dengan motor sport hitamnya. Dia memarkirkan motornya di deretan panjang motor-motor besar berwarna hitam milik anggota Tigerangers. Berhubung Raja dan Rey adalah anak dari pemilik sekolah, parkiran untuk Raja beserta teman-temannya di bedakan itu permintaan dari Raja.
Kalo kata Agam, “Lu punya kuasa, lu bebas ngatur-ngatur.”
Dengan tas yang tersampir disebelah bahu, Ansel berjalan menyusuri koridor sekolah yang ramai. Saat di ujung tangga dia bertemu Rey, cowok itu masih marah hingga mereka tidak saling bertukar sapa.
Setibanya di kelas, Ansel menatap Alfan, Agam dan Gading yang hanya diam tidak menyambutnya seperti biasanya.
Ansel duduk di sebelah Agam. Cowok itu menghela nafas sebelum berbicara. "Ada tugas apa sekarang, bro?"
Tidak ada sahutan dari Agam, Alfan maupun Gading. Bima yang membela dan percaya kepada Ansel berbeda kelas dengan mereka. Bima dan Rey kelas XII IPA 1 kalau Raja sekelas dengan Ansel tetapi Raja sedang tidak masuk sekolah.
"Bocah lo semua!" seru Ansel mulai emosi dengan sikap temannya.
"Lo yang bocah," cibir Gading dengan tatapan yang masih fokus membaca buku.
"Gue atau lo yang bocah? Udah dewasa tapi s
tapi masih kayak bocah SD marah diem-dieman, laki bukan lo?"Gading menutup buku yang sedang dibaca beralih menatap Ansel dengan sorot tajam. "Perempuan minta tolong tapi ga lo tolongin, laki bukan lo?"
"Gausa sok paling bener lo!"
"Bacot!"
"Lo yang bacot!" bentakan Ansel membuat seluruh atensi tertuju padanya. "Harus berapa kali gua bilang supaya lo percaya kalo gue ga jawab telpon dari Vanya!"
"Basi alasan lo!"
"Asal lo tau, yang jawab telpon bukan gue tapi sepupu gue!"
"Gausa bawa-bawa orang lain!"
Ansel menarik kerah kemeja seragam siswa yang berdiri di hadapannya. "Gue jujur bangsat!"
Alfan menarik Ansel agar laki-laki itu tidak membuat keributan di dalam kelas. "Selesaikan baik-baik bisa kan?"
"Sumpah capek banget gue lihat lo berdua berantem terus," ungkap Agam.
"Berantemnya mending nanti aja kalo si Raja udah balik, biar sekalian bertiga," ucap Agam.
"Entar gue jadi penontonnya," ucap Agam lagi.
🦋🦋🦋
Olivia duduk disalah satu kursi panjang yang berada di kantin sekolahnya. Bahunya di tepuk pelan oleh seseorang dari samping. Olivia menoleh dan mendapati siswa tampan sudah duduk disampingnya.
Damar Franzmiaco, adalah salah satu most wanted di SMA PGRI. Damar disukai dan dikagumi oleh kaum hawa, selain tampan dia juga sangat berprestasi. Damar dan Olivia memiliki hubungan yang sangat dekat, salah satu diantara mereka ada yang melibatkan perasaan.
"Damar?" cowok itu tersenyum manis pada Olivia. Damar menopang dagunya, memperhatikan Olivia yang sedang makan bekal makan siangnya.
"Loh udah makannya?" heran Damar lantaran Olivia menutup kotak makannya.
"Udah kenyang," alibi Olivia, sejujurnya dia malu jika sedang makan diperhatikan terus.
"Lo mau ikut ekskul voli ga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANSELOVIA
Romance❗ PERUBAHAN ALUR CERITA ❗ BAGIAN Tigerangers || Spin of story RAJA BUMI | °°° Kita tidak saling mengenal namun semesta mempersatukan kita. Disaat perasaan menolak namun takdir tidak bisa di tolak. "Gue cinta perempuan lain tapi gue benci lo deket sa...