KALAU KALIAN PINTAR, KALIAN PASTI TAU GIMANA CARANYA MENGHARGAI ORANG LAIN
JANGAN ASAL BACA YA!
VOTE & COMMENT !!NGGAK RUGI KAN?
SELAMAT MEMBACA
☁☁☁
"GOOD PAGI SELAMAT MORNING AYAH BUNDAKU TERCINTAH!!" Arga berjalan menghampiri kedua orang tuanya. Wangi maskulin begitu semerbak menyaingi bau masakan yang dibuat Anisa.
Cup
Satu kecupan mendarat di pipi wanita itu. Bibir Arga sebenarnya masih suci, belum pernah dipakai cipokan. Cium Jessy pun belum pernah. Paling-paling Arga mencium bayi kesayangannya alias Pangeran serta Luna yang waktu itu ia sekap di gudang.
Justru Anisa malah heran saat memperhatikan penampilan Arga. "Kamu gila, Ga?"
"Huh?" Arga dan Adi saling melempar tatapan. Anisa mengangguk-angguk pelan.
"Udah kayak anak ngambis aja, rapi. Tumben banget. Sebenarnya ada apa sih? Mau jemput Jessy?" tebak Anisa dibalas gelengan oleh anaknya itu.
"Tetot salah."
"Terus kenapa—?"
"Jangan banyak tanya, Bun. Ngeselin deh, semuanya serbasalah. Bikin onar dimarahi, mau patuh aturan malah dikata gila. Sudahlah ada saatnya diri ini lelah, bye." Arga pundung. Ia menarik bajunya agar keluar seperti biasa. Dia juga membuka dua kancing teratas kemeja sekolahnya. Merogoh bandana hitam dari dalam tasnya yang kemudian tas itu dilempar sembarangan. Well, rutinitasnya memang seperti ini, tidak membawa buku atau alat tulis lainnya dan datang ke sekolah hanya untuk formalitas.
"ASSALAMUALAIKUM!" yah setidaknya si bad boy itu tahu sedikittttt tatakrama saat akan bepergian. "Aik! Yang gak jawab gue sumpahin jempolnya bengkak kayak si Netty di iklan gopay!"
Dan di sinilah tempat di mana keanehan itu kembali menghampiri Arga. Selepas menempuh perjalanan, Arga kini tengah berjalan di koridor sekolah. Matanya memicing tajam mencoba memfokuskan perhatian pada seorang gadis yang duduk di bangku koridor sambil menyemangati seseorang lainnya di lapangan.
Tak hanya itu, rupanya ada banyak orang yang memperhatikan objek yang tengah bermain basket itu. Sebagiannya bahkan sampai terkesima.
"Pfffttt caper," cibir Arga. Sesaat sebelum ia kembali melangkah, Luna menyerahkan satu botol air mineral untuk Joshua. Saat itu otak Arga langsung kepikiran untuk mengerjai keduanya.
"ARGA!! OH MY GOD! LO TAU GAK? Semalam abang gue—" perkataan Jessy langsung terhenti tatkala orang yang ia ajak bicara malah membelokkan langkahnya menuju lapangan. Gadis itu terus mengikuti langkah Arga yang mengarah pada Luna dan Joshua di tepi lapang.
Argantara menyandung kakinya sendiri, ia mendorong orang di depannya yang mana kemudian orang itu secara tak sengaja menjatuhkan air mineral yang hendak diteguk Joshua. Luna dan Joshua kompak menatap orang itu kesal.
"Ah sorry sorry. Ini nih si Arga dorong gue," ujarnya yang tak lain adalah KM kelas 11 IPS 1.
"Anying lo nyalahin gue goblok?!! Kaki gue kesandung tali sepatu, lo salahin sepatunya sono!!" sembur Arga. Si ketua kelas itu memasang mimik jengah dibalik senyuman terpaksanya. Dia lebih memilih pergi dan mengkoordinir anak-anak sekelas agar segera menuju lapang.
Hari ini kelas 11 IPS 1 dan 11 IPS 3 akan berolahraga bersama. Tentu ini tidak bisa dibiarkan. Akan ada celah bagi Joshua dan Luna untuk berdekatan. Dan Arga tidak suka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Arga [SELESAI]
Teen Fiction[ COMEDY ROMANCE ] Apa benar poin plusnya Arga itu hanya soal tampangnya yang sempurna? Tampan, putih, dan tinggi? Tidak ada yang lain? Misalnya rajin, suka menolong, pintar, disiplin, dan gemar menabung? Hmm ... JANGAN HARAP!! Dia Argantara Mahen...